Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa TK Ini Harus Menanggung Derita Setelah Menelan Cicin yang Ada Dalam jajanan

Adeyan Pratama (5) siswa TK Satu Atap mengerang kesakitan setelah menelan cincin dari makanan yang dibeli

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Siswa TK  Ini  Harus  Menanggung  Derita   Setelah  Menelan Cicin  yang  Ada Dalam  jajanan
mol.co
ilustrasi memeriksa mulut 

TRIBUNNEWS.COM.SEKAYU -- Adeyan Pratama (5) siswa TK Satu Atap Sekayu, Musi Banyuasin (Muba)mengerang kesakitan setelah menelan  cincin  dari makanan yang dibeli dari pedagang asongan saat jam belajar, Jumat (9/5/2014) sekitar pukul 08.30 WIB. Oleh guru, Adeyan langsung dilarikan ke rumah orang tuanya di Jalan Ogan RT 02 RW 01 Kelurahan Suak Baru Kecamatan Sekayu.

 Rati Marleni (27), ibu Adeyan yang mengetahui kejadian setelah dilapori guru anaknya, bergegas langsung melarikan anaknya ke RSUD Sekayu, karena Adeya terlihat begitu kesakitan dibagian perutnya akibat menela cincin tersebut, Jumat (9/5/2014).

 Dijelaskan Rati Marleni, waktu itu anaknya sedang bermain di luar kelas. Dengan bermodal uang seribu rupiah anaknya kemudian membeli jajanan berupa makan ringan di halaman sekolah. Tidak lama setelah mengkonsumsi makanan tersebut Adeyan mengerang kesakitan sambil memegang kerongkongannya.

 Lantas teman-teman Adeyan yang ketakutan langsung memanggil guru. Guru pun langsung mengantar Adeyan pulang ke rumah untuk segera diobati. Setelah diantar anaknya oleh pihak sekolah ke rumah, ibu Adeyan langsung membawa anaknya tersebut ke ke RSUD Sekayu untuk mendapatkan perawatan medis sebelum akhirnya pulang.

 Dokter telah memberikan obat dan diminta untuk menunggu waktu dua hari kedepan jika  cincin  tidak keluar maka jalan satu-satunya dilakukan operasi.

 “Sudah kami bawa ke RSUD Sekayu, tapi oleh dokter harus menunggu dua hari kedepan sebelum dilakukan operasi. Mudah-mudahan cicin  bisa keluar saat anak saya buang hajad,” terang Rati Meryani, orang tua korban saat disambangi wartawan.

Dikatakan Rati, kejadian semacam ini sudah tiga kali berlangsung di TK satu atap Sekayu, sehingga mengakibatkan anak mereka harus menjalani operasi. Rati sendiri cukup menyayangkan lemahnya pengawasan pihak sekolah dalam mengawasi anak-anak jajan di sekolah.

BERITA TERKAIT

 Terlebih lagi kejadian yang dialami anaknya merupakan kali yang ketiga. Untuk itu dirinya berharap kedepan pengawasan dapat dilakukan lebih baik lagi khususnya mengawasi para pedagang yang berjualan di depan sekolah tersebut.

 “Kami cuma menyesalkan pengawasan yang lemah dari pihak sekolah, maka itu harapan kedepan agar pedagang asongan jangan dibiarkan bebas berjualan,” ungkapnya.

Tags:
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas