Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengguna Jalan Harus Berhati-hati Saat Melintas Jalinteng

Kendaraan yang hendak melintasi Jalinteng tepatnya di Desa Bailangu Kecamatan Sekayu harus lebih berhati hati

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pengguna  Jalan  Harus Berhati-hati  Saat  Melintas Jalinteng
SRIPOKU.COM/CANDRA OKTA DELLA
Salah satu warga saat melihat tepi sungai yang langsung berada di bibir aspal, dikhawtirkan akan memakan korban, Minggu (11/5/2014). 

TRIBUNNEWS.COM.SEKAYU -- Kendaraan yang hendak melintasi jalan lintas tengah (Jalinteng) tepatnya di Desa Bailangu Kecamatan Sekayu harus lebih berhati hati dan mengurangi kecepatan. Penyebabnya terdapat jalan yang langsung berbatasan dengan bibir Sungai Musi  tanpa adanya pembatas maupun tanda yang tepat di tingkungan, sehingga pengguna jalan harus sedikit berhati-hati jika melewati spot tersebut.

Baru-baru ini nyaris ada kendaraan bermotor yang tercebur ke sungai akibat tanpa adanya tanda maupun batas. Apalagi jalan yang terancam longsor tersebut berada tepat di sebelah aliran Sungai Musi dan tidak menutup kemungkinan jika hujan turun secara terus menerus jalan agar tergerus.

Berdasarkan pengamatan Sripoku.com di lapangan, Minggu (11/5/2014), keadaan tersebut diperparah dengan tidak adanya pagar atau alat pengaman di pinggir jalan. Terdapat dua titik jalan yang berada tepat dipinggir Sungai Musi Bahkan jarak antara sungai dan jalan tidak terlalu jauh yaitu sekitar 1 meter. Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya rumput yang tumbuh di pinggir jalan sehingga membuat bibir Sungai Musi tidak terlihat.

“Memang situasinya cukup ironis, karena jalannya sangat bagus, tapi ada beberapa bagian tanpa pengaman atau rambu-rabu sehingga cukup membahayakan. Apalagi saat kendaraan sedang melintas dengan kecepatan tinggi, salah sedikit bisa langsung tercebur ke sungai,” ujar Effendi, warga yang melintas.

Ia mengharapkan, seharusnya pemerintah, baik tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat memperhatikan hal tersebut. Sangat disayangkan jika sudah ada korban baru tindakan pengamanan dilakukan oleh pihak terkait. “Kalau sudah ada korban baru dikasih pengaman percuma saja. Baiknya dicegah sejak dini, ada tanggul penahan air yang jebol dibenarkan, kalau sudah terjadi erosi lalu longsor akan sangat merepotkan,” bebernya

Terpisah, Bupati Muba, Pahri Azhari mengatakan, pihaknya akan mengusulkan relokasi Jalinteng kepada pemerintah pusat, karena beberapa ruas jalan tersebut saat ini keberadaannya tepat di bibir Sungai Musi. “Kita akan usulkan relokasi jalan poros, seperti jalan di Desa Bailangu dan Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, karena sudah berada di pinggir Sungai Musidan keadaan ini sudah tidak baik lagi,” ujar Pahri.

Ruas jalan tersebut, masuk dalam kategori rawan longsor terutama saat musim hujan turun, sehingga setiap saat dapat membahayakan pengguna jalan dan memutus jalur transportasi masyarakat. “Kita akan lakukan pembebasan lahan terlebih dahulu. Nanti, kalau masuk ke Kota Sekayu tidak melewati jalan yang berada di pinggir Sungai Musi tapi melalui jalan baru,” tandas dia.

BERITA TERKAIT
Tags:
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas