Topik Jakarta Hari Ini

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA --  Sementara itu capres Prabowo Subianto saat berbicara di hadapan peserta sidang Tanwir Muhammadiyah antara lain menyatakan bahwa ia mencermati kondisi warga Kalimatan Timur yang umumnya belum hidup sejahtera. Padahal wilayah ini merupakan daerah yang kaya raya.

"Di sini saya Prabowo Subianto, akan bersama-sama masyarakat Kaltim menjaga kekayaan itu dan berjuang menyejahterakan rakyat Indonesia," tegasnya.

Pangkal persoalannya, menurut Prabowo, adalah 'kebaikan hati' Indonesia untuk menjual bahan mentah ke luar negeri. Padahal, jika semua itu diolah di dalam negeri, harganya jauh lebih tinggi dan mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi Bangsa Indonesia.

"Ini saya lihatkan datanya, dua per tiga kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri. Tapi Indonesia diam saja. Padahal 69 tahun Indonesia merdeka, tapi tidak ada sumber daya alam yang bisa memperkaya, karena Indonesia terlalu baik pada negara lain," tandasnya.

Menurut Prabowo, hal itu juga terjadi karena kultur budaya Indonesia yang ramah, sehingga setiap tamu yang datang akan diterima dengan baik, dan bahkan disuguhkan bermacam-macam kekayaan.

"Ya inilah kita sebagai bangsa yang baik, budaya yang ramah. Jadi Indonesia tidak pernah menaruh curiga pada mereka yang datang, dan menyuguhkan apa yang kita punya," ujarnya.

Humoris

Selain ke sidang tanwir, Prabowo juga menemui masyarakat Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Samarinda, Sabtu (24/5/2014). Pertemuan tersebut merupakan pertemuan akbar antara semua kader enam partai yang berkoalisi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Partai tersebut adalah PAN, Golkar, PKS, PPP, PBB, dan Gerindra.

"Kita berbeda kapal, tapi tetap satu tujuan. Terima kasih untuk semua partai. Saya sangat menghormati para pemimpinnya, saya belajar dan saya kagum kepada semuanya," kata Prabowo di depan ribuan simpatisan yang datang di Ballroom Hotel Senyiur, Samarinda.

Pada kesempatan itu, Prabowo berubah menjadi pribadi yang humoris. Dia berkali-kali membuat semua hadirin tertawa, bahkan dia tak segan-segan bergaya memamerkan kekuatannya.

"Ini yang punya hotel ini teman seperjuangan saya, namanya Yos Sutomo. Dia semangat di usia 70 tahun, saya yang masih 40 tahun tidak boleh kalah sama dia," kata Prabowo di hadapan Yos Sutomo.

Tidak hanya itu, Prabowo mengingatkan salah satu anak buahnya, Ipong Muchlisonni, yang juga Ketua DPD Gerindra, untuk membayar sewa ballroom tersebut. "Ipong jangan lupa bayar sewa ini," kata Prabowo sembari mengarahkan Ipong agar membayar tagihan kepada Yos.

Dari kelucuannya saat itu, Prabowo dihadiahi lagu "Prabowo Milik Indonesia" dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Awang yang juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Kaltim bernyanyi di hadapan masyarakat Kaltim-Kaltara untuk Prabowo.

"Begini liriknya, Prabowo siapa yang punya. Prabowo siapa yang punya. yang punya Indonesia," kata Awang sembari bernyanyi, kemudian diikuti oleh seluruh peserta pertemuan.

Macet

Kemarin siang, Prabowo juga membuat heboh ketika melaksanakan Salat Dzuhur di Masjid Raya Samarinda. Usai melaksanakan salat, Prabowo yang didampingi Awang Faroek Ishak berjalan pelan menggunakan mobil menyusuri kawasan Pasar Pagi Samarinda.

Prabowo pun menyalami ratusan warga yang sudah menyemut di tepi jalan dari dalam mobilnya. Namun, melihat animo warga yang semakin besar, Prabowo akhirnya memutuskan turun dari kendaraannya dan langsung bertatap muka dengan masyarakat.

Alhasil, Jalan KH Khalid Sa­marinda macet total. Ra­tusan warga menyemut di sekitar Mal Mesra Samarinda dan mengabadikan kehadiran Prabowo dengan kamera ponsel mereka. Selanjutnya, Prabowo me­nuju Hotel Bumi Senyiur Samarinda, untuk melantik tim pemenangan Koaliasi Me­rah Putih di Kaltim.

Di sela-sela menyapa warga, Prabowo juga menyempatkan diri menyantap bingka, kue yang terbuat dari kentang, di salah satu warung di Jalan KH Khalid. Sambil menyeka keringat, Pra­bowo kembali melanjutkan menyapa warga hingga akhirnya tiba di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, guna melantik tim pemenangan Koalisi Merah Putih di Kaltim, yang dipimpin Awang Faroek Ishak. (Warta Kota Cetak)