Ternyata Biaya Suap Gubernur dan Bupati Lebih Besar dari Loyaliti Timah
Abraham menambahkan bahwa setelah diselidiki lebih jauh, biaya operasional tersebut digunakan untuk menyuap proses izin.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, berorasi ilmiah saat acara wisuda Universitas Borobudur, di Jakarta Pusat, Minggu (6/4/2014). Dalam orasinya, Abraham Samad menyinggung langkanya integritas atau kejujuran yang dimiliki pemimpin di Indonesia saat ini. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Laporan WartawanBangkaPos, Respi Leba
TRIBUNNEWS.COM., BANGKA -- Ketua KPK, Abraham Samad mengisahkan pertemuan dirinya dengan salah seorang pengusaha penambangan.
"Saya pernah ketemu dengan pengusaha tambang. Menanyakan kewajiban mereka membayar kewajiban iuran tetap dan royalti. Tetapi mereka mengakui jujur, bahwa biaya operasionalnya lebih besar dari biaya royalti," ungkap Abraham Samad, Rabu (4/6.2014) saat melakukan supervisi pertambangan di PropinsiBabel.
Abraham menambahkan bahwa setelah diselidiki lebih jauh, biaya operasional tersebut digunakan untuk menyuap proses izin.
"Pengusaha itu mengisahkan biaya operasional digunakan untuk suap gubernur dan bupatinya sehingga izinnya bisa diperpanjang," kisah Abraham Samad.
Berita Rekomendasi