Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Legenda Persebaya Bersihkan Piala di Wisma Persebaya

”Dulu kami membuat sejarah dan sekarang saatnya menjaga sejarah itu,” ujar Bodem.

zoom-in Legenda Persebaya Bersihkan Piala di Wisma Persebaya
surya/ Eben Haezer Panca
Bodem (bertopi) bersama sejumlah pegawai mes di Karanggayam 1 Surabaya, membersihkan piala yang pernah diraih Persebaya, Rabu (11/6/2014). 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Subodro, yang biasa dipanggil Bodem, menepati janji.

Sang legenda Persebaya itu turun tangan membersihkan ratusan piala yang menjadi bukti kejayaan tim yang membesarkan namanya itu.

Piala yang disimpan di mes Eri Irianto di Jl Karanggayam 1 Surabaya itu kembali bersih setelah lama berselimut debu.

Menurut pemain Persebaya era 1970-an itu, piala-piala ini tidak boleh telantar, meski timnya dirundung konflik.

Baginya, piala itu menjadi rekaman jejak sejarah panjang persepakbolaan di Jatim, khususnya Surabaya.

“Kami sudah tua. Lalu apalagi yang bisa kami lihat untuk mengenang masa lalu? Jelas masa itu tidak akan terulang. Piala inilah yang bisa mengobati rasa rindu terhadap kejayaan Persebaya,” ujarnya di sela-sela kerja bakti membersihkan piala, Rabu (11/6/2014).

Bersama legenda Persebaya lainnya seperti Johny Fahamsyah dan beberapa pengurus wisma, Bodem mengeluarkan satu persatu trofi di lemari utama.

Trofi itu antara lain Juara Liga Indonesia edisi 1996/1997, 2004, dan juara Divisi 1 2002/2003.

Bodem telaten membersihkan debu yang menempel di trofi-trofi itu.

Pemain binaan Assyabab itu tidak canggung berbaur dengan karyawan wisma. Dia ikut mengangkat dan mengelap piala-piala itu.

Baginya, hanya ini yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan jejak sejarah Persebaya.

Selama ini, kata dia, para legenda Persebaya tidak bisa berbuat banyak untuk mengakhiri konflik.

”Dulu kami membuat sejarah dan sekarang saatnya menjaga sejarah itu,” ujar Bodem.

Untuk merebut satu piala, tuturnya, dibutuhkan perjuangan luar biasa.

Para pemain harus meninggalkan keluarga, bahkan sampai berminggu-minggu.

Belum lagi teror suporter lawan yang setiap saat bisa mengancam keselamatan mereka.

Semua pertandingan yang dijalani Persebaya untuk merebut piala itu begitu berliku. (ben/idl/ook)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas