Legenda Emen dan Misteri Tanjakan Emen Tempat Kecelakaan Maut Bus SMA Cengkareng
Kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan siswa SMA Al Huda Cengkareng, di "Tanjakan Emen", Subang, ternyata bukan yang kali pertama.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan siswa SMA Al Huda Cengkareng, Jakarta Barat, di "Tanjakan Emen", Kabupaten Subang, Jawa Barat, ternyata bukan yang kali pertama.
Percaya atau tidak, terdapat cerita misteri berbau mistik terkait Tanjakan Emen yang persisnya terbentang sebelum jalan menuju pintu objek wisata air panas Ciater tersebut.
Dadan Wahyudin, pengguna Kompasiana, pernah menuliskan asal usul ruas Jalan Raya Bandung-Subang tersebut lebih beken disebut "Tanjakan Emen."
"Menurut cerita di kalangan warga, alkisah Emen dikenal sopir pemberani. Emen mengemudikan oplet jurusan Bandung-Subang. Ia tewas kecelakaan di daerah itu saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang, tahun 1964," tulis Dadan di Kompasiana.com, 1 Agustus 2010 silam.
Kala itu, tutur Dadan dalam tulisannya berjudul "Melewati Legenda Tanjakan Emen, Ciater Subang", kendaraan yang disopiri Emen terbalik dan terbakar.
Terjadi Peristiwa-peristiwa Aneh
Nahas bagi Emen, dia terbakar hidup-hidup hingga tewas.
Konon, saat itu, Emen dikenal sebagao satu-satunya sopir yang berani mengemudikan kendaraan pada malam hari.
"Setelah peristiwa itu, warga sekitar meyakini arwah Emen bergentayangan dan mengganggu para pengemudi yang berani melintas di daerah tersebut, terutama pada malam hari. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini," tuturnya.
Tak sedikit pula, sambungnya, terjadi peristiwa aneh seperti kendaraan tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang kendaraan bermotor kesurupan saat melintasi Tanjakan Emen. (Baca juga : Sopir dan Kenrnet Bus Maut Tanjakan Emen Ikut Tewas)
Versi lain tentang asal usul "Tanjakan Emen" menyebutkan, nama tersebut mulai melekat saat ada seseorang bernama Emen menjadi korban tabrak lari di daerah itu.
Kemudian, mayat Emen bukannya ditolong malah disembunyikan di rimbun pepohonan sekitar tanjakan tersebut.
Tak diketahui kapan terjadi peristiwa tabrak lari tersebut. Namun, sejak saat itu, arwah Emen diyakini bergentayangan menuntut balas.
Meski memiliki dua versi, tapi menurut kepercayaan warga setempat, agar tak "diganggu", para pengemudi biasanya menyalakan sebatang rokok dan melemparkannya ke pinggir jalan.
Itu sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen.
Konon, dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi.
Sebelumnya diberitakan, Bus Aladin yang membawa 54 siswa SMA Al Huda Cengkareng itu kecelakaan di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Selasa (17/6/2014) malam sekitar pukul 18.00 WIB.
Kecelakaan tersebut, mengakibatkan 8 siswa meninggal di tempat, 17 orang luka berat, dan sisanya luka ringan.
Sopir dan kenek bus maut Tanjakan Emen, Subang ikut tewas pada kecelakaan itu.
Dasril yang mengemudikan bus bernopol B 7529 YB dan Abdul Rahman, dievakuasi ke Ruang Jenazah RSUD Subang.