Sebuah Rumah di Batu Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 180 Juta
“Api bisa dipadamkan ya pas PMK (Pemadam Kebakran) datang ke sini,” ujarnya.
TRIBUNNEWS.COM,BATU- Kebakaran kembali melanda Kota Batu. Selasa (24/6) sekitar pukul 02.30, rumah Nurul Alfiah (28) di Jl Dewi Sartika Atas RT 4 RW 8 ludes terbakar.
Akibat kebakaran tersebut, kerugian yang dialami mencapai Rp 180 juta.
Api membakar barang-barang berharga, seperti kendaraan roda dua Honda Beat, Suzuki Satria, tiga lemari pendingin (kulkas), ijazah. Pemilik rumah hanya pasrah melihat peristiwa mengenaskan itu.
Pantauan Surya (Tribunnews.com Network) di lokasi, barang yang ada di rumah tiga kamar itu tidak ada yang tersisa. Semua hangus terbakar.
Genting yang semula menutup rumah itu tak tersisa, sedangkan kayu penyangga sudah menjadi arang.
Saat kebakaran, di dalam rumah ada tiga orang. Yakni, Nurul dan dua orang kos atas nama Reni dan Rere.
Mereka sedang tidur sebelum akhirnya dibangunkan oleh warga yang mengetahui kebakaran.
Nurul mengaku baru bangun ketika diteriaki warga.
Saat bangun, ia melihat api masih kecil di warung bambu beratap terpal yang ada di depan rumahnya.
Warung kopi tersebut dikelola oleh orang tuanya. Meski sudah melihat api, Nurul tidak bisa apa-apa.
“Kami kesulitan memadamkan, di sini tidak ada air,” ceritanya Nurul dengan matanya tertuju ke rumahnya yang ludes.
Warga sekitar juga tidak berani memadamkan. Mereka takut ledakan tabung elpiji. Di dalam warung itu terdapat 25 tabung elpiji yang ikut terbakar.
“Api bisa dipadamkan ya pas PMK (Pemadam Kebakran) datang ke sini,” ujarnya.
Kepala UPT PMK Dinas PU Cita Karya dan Tata Ruang, Santoso Wardoyo mengerahkan anak buahnya usai mendapat laporan kebakaran.
petugas PMK tiba di lokasi sekitar pukul 02.45 dan baru bisa memadamkan sekitar pukul 04.30.
Santoso mengaku sempat mengalami kesulitan mencari air setelah air satu tangki habis, tapi api belum padam.
Ia mencoba mencari hydrant di sekitar obyek wisata Jatim Park, tapi tidak ada. Akhirnya pasukan PMK mengambil air dari sungai di sekitar Plaza Batu.
“Kami dua kali mengambil air ke sana. Seandainya dua mobil PMK bisa dioperasikan, mungkin bisa lebih mudah, tapi satu unit mobil PMK sudah tidak bisa dioperasikan lagi,” paparnya.
Usai berhasil memadamkan api, sekitar pukul 07.00, Santoso bersama pasukan PMK meneliti penyebab kebakaran. Ia menduga, api berasal dari warung.
“Kalau konsleting listrik, saya kira tidak. Kemungkinan ada kompor yang masih menyala,” terangnya.
Sementara, barang-barang yang bisa diselamatkan, antara lain uang Rp 1 juta, sertifikat rumah, dan BPKB.
Hingga pertengahan tahun 2014 ini sudah terjadi 12 kebakaran di Kota Batu.