Jadwal Kampanye di DIY Diubah, Antisipasi Bentrokan
“Kita buat kesepakatan jadwal dengan selang-seling untuk bisa melakukan kampanye terbuka. Kita atur untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya geseka
Penulis: Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM. YOGYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pertemukan kedua tim pemenangan Capres-Cawapres pada Kamis (26/6/2014) kemarin.
Pertemuan ini merupakan tindaklanjut terjadinya peristiwa bentrokan antar simpatisan di sejumlah tempat di DIY beberapa hari yang lalu.
Adapun pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, menghasilkan keputusan bahwa KPU tetap mempersilakan masing-masing capres-cawapres menggelar kegiatan kampanye terbuka.
Akan tetapi, KPU akan mengatur jadwal agar tidak terjadi benturan antar simpatisan atau pendukung.
“Kita buat kesepakatan jadwal dengan selang-seling untuk bisa melakukan kampanye terbuka. Kita atur untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya gesekan atau konflik yang sekarang kita rasakan dampaknya,” kata Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan usai memimpin rapat.
Adapun jadwal kampanye terbuka tersebut, akan dimulai pada Sabtu (28/6) besok. Sedangkan kampanye terbuka pada Jumat (27/6), sementara ditiadakan.
Kemudian sisa waktu selama 8 hari masa kampanye, nantinya pasangan Capres-Cawapres akan diberikan waktu masing-masing 4 hari secara berselang.
“Hasil pertemuan dan kesepakatan ini nanti akan kita sampaikan ke masing-masing calon di Jakarta,” katanya.
Hamdan menegaskan, pengaturan jadwal tersebut sebagai bentuk upaya bersama untuk meminimalisir adanya gesekan antar pendukung. Sekaligus sebagai upaya meredam suasana agar konflik tidak semakin membesar.
Jadwal tersebut, juga memudahkan pihak kepolisian untuk melakukan pemetaan terhadap daerah yang dirasa rawan terjadi konflik. Sekaligus dapat lebih fokus melakukan pengamanan terhadap Capres-cawapres yang melakukan kampanye di DIY.
Saat ditanya apakah ada konsekuensi sanksi yang akan diberikan jika nantinya ada pihak yang melanggar? Hamdan menyatakan, bahwa pengaturan jadwal dan kesepakatan bersama untuk berkampanye secara damai ini adalah ingin menunjukkan bahwa Yogyakarta adalah kota yang berbudaya.
“Ini adalah kesepakatan moral yang harus dilakukan,” katanya.
Terkait hal itu, Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-JK DIY, Kelik Mulyana mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rapat internal terkait hasil pertemuan tersebut.
Secepatnya, tim akan memanggil seluruh pengurus di tingkat kabupaten-kota serta para laskar untuk menyosialisasikan kesepakatan bersama itu.
“Kami berharap ini bisa sampai ke grassroot,” ujarnya.
Sementara Ketua Harian Tim Pemenangan Prabowo-Hatta DIY, Dharma Setiawan mengatakan, pihaknya merasa tidak melakukan kesalahan dengan melanggar tempat dan jadwal pelaksanaan kampanye.
Karena sejak awal, tim telah melakukan kegiatan termasuk lokasi acara sesuai rekomendasi Polda DIY.
“Kami menyesali adanya insiden ini, kok bisa terjadi dua kegiatan di waktu yang sama. Ke depan, koordinasi harus lebih diperketat, termasuk pengajuan izin pelaksanaannya di kepolisian,” katanya.
Dharma mengatakan, sebelumnya Prabowo memang dijadalkan akan melakukan kampanye di Yogyakarta pada Jumat (27/6) ini, namun kedatangannya terpaksa ditunda lantaran adanya insiden kemarin.
“Insyaallah tetak ke Yogya, tapi tidak tanggal 27 ini. Karena kami masih melakukan evaluasi terkait kejadian kemarin. Kami juga masih menimbang jika kedatangan Pak Prabowo nantinya terkait manfaat dan madhorotnya. Karena jika beliau hadir pasti puluhan ribu massa akan datang, maka akan sulit mengendalikan,” katanya.(had)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.