Sat Pol PP Tangkap Gepeng yang Kantongi Rp 7 Juta
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berau giat melakukan penertiban terhadap para gepeng yang kini semakin sering terlihat di Kabupaten Berau.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri, gelandangan dan pengemis (gepeng) terus bedatangan. Suasana religius ini justru dimanfaatkan oleh para gepeng untuk meraup rezeki.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berau giat melakukan penertiban terhadap para gepeng yang kini semakin sering terlihat di Kabupaten Berau. Pasalnya, menurut petugas Satpol PP, tidak semua gepeng tersebut merupakan warga yang tidak mampu.
"Kami pernah menangkap gepeng yang di dalam kantongnya ada uang Rp 7 juta," ungkap Kasi Pembinaan dan Trantib, Satpol PP Berau, Said Idrus, Kamis (10/7/2014). Dalam beberapa kasus, kata Idrus, pihaknya juga menemukan puluhan pengemis yang menyewa sebuah rumah kontrakan sebagai tempat tinggal.
"Artinya para gepeng ini ada yang mengkoordinir, ada yang mendatangkan mereka ke Berau," ujarnya.
Ditambahkannya, gepeng tersebut mayoritas datang dari Madura. Dalam menjalankan aksinya, mereka menggunakan berbagai modus.
"Ada yang langsung meminta-minta, ada juga yang pura-pura jualan buku," kata Idrus. Pengemis yang berkedok jualan buku, menurutnya bisa diketahui dari caranya berjualan. Umumnya, buku-buku yang ditawarkan tersebut mutunya rendah, kuantitasnya sedikit dan dijual tanpa menyebutkan harga.
"Jadi mereka menjual ‘seikhlasnya’ saja, kadang orang hanya memberi uang tapi bukunya tidak diambil karena merasa iba. Padahal mereka ini selalu datang setiap tahun," ungkapnya.
Seperti salah satu gepeng yang berhasil diamankan oleh Satpol PP Kamis (10/7/2014), menurut data Satpol PP sudah pernah diamankan dan dikembalikan ke tempat asalnya tahun 2013 lalu.