Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabupaten Badung, Bali Akan Bangun Patung Raksasa di Pertigaan

"Rp100 juta kami alokasikan untuk pondasi dan tamannya, Rp90 juta untuk patungnya. Rencana pengerjaan patung itu dilakukan dalam waktu empat bulan," u

zoom-in Kabupaten Badung, Bali Akan Bangun Patung Raksasa di Pertigaan
TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Pemuda Bali mengangkat Ogoh Ogoh (patung raksasa) pada festival Kuta Karnival ke-10 di Pantai Kuta, Bali, Rabu (10/10/2012).Event yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini dipadati wisata lokal maupun internasional. Kuta Karnival yang berlangsung hingga Minggu 14 Oktober tersebut mengangkat tema Prosperity World yang menandakan bahwa dunia perekonomian di Bali sudah mengarah kepada kemakmuran pasca tragedi bom 10 tahun lalu. (TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI) 

TRIBUNNEWS.COM,MANGUPURA - Kabupaten Badung, Bali rencananya akan membangun patung di kawasan pertigaan jalur keluar dari Pasar Beringkit.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung, Putu Eka Mertawan mengatakan, pihaknya akan membangun patung raksasa duduk di tengah pertigaan yang berisi lampu penerangan jalan itu.

"Konsep  patung raksasa itu adalah penggambaran dari penjaga hutan yang sekarang menjadi lokasi pasar Beringkit, meskipun raksasa, tapi baik" ujarnya.

Nantinya tidak hanya akan ada patung, pihak DKP Badung juga akan mengisinya dengan taman.

Pondasi patung raksasa duduk tersebut direncanakan berbentuk segitiga. Biaya yang dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung dalam pembangunan  patung tersebut sebanyak Rp 190 juta.

"Rp100 juta kami alokasikan untuk pondasi dan tamannya, Rp90 juta untuk patungnya. Rencana pengerjaan patung itu dilakukan dalam waktu empat bulan," ujar Eka.

Konsep pembangunan patung di di pertigaan jalur keluar dari pasar Beringkit itu sama dengan konsep patung Hanoman di pertigaan Jalan Sempidi.

Berita Rekomendasi

Bukan hanya sebagai patung hiasan saja, tapi nantinya akan menjadi tempat untuk menghaturkan persembahan kepada penjaga hutan beringkit yang dulu dikenal sangat lebat.

"Agar dapat menciptakan keseimbangan alam," ujarnya.

Tags:
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas