40 Pemudik Tewas Kecelakaan di Jawa Timur
Selama delapan hari operasi Ketupat Semeru 2014, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim terdapat 40 korban meninggal dunia
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Selama delapan hari operasi Ketupat Semeru 2014, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim terdapat 40 korban meninggal dunia di jalanan di seluruh Jatim akibat kecelakaan lalu lintas.
”Kecelakaan yang terjadi selama delapan hari Operasi Ketupat, mengalami penurunanan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, Rabu (30/7/2014).
Selama delapan hari telah terjadi 348 kecelakaan. Itu menurun dari tahun 2013 lalu yang mencapai 447 kecelakaan.
Dari jumlah kecelakaan tersebut, terdapat 40 korban tewas akibat kecelakaan. Jumlah korban meninggal dunia juga menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 69 orang.
Korban luka berat pada 2014 terdapat 75 orang, sedangkan pada tahun sebelumnya 72 orang. Untuk korban luka ringan cenderung menurun.
Tahun ini ada 521 korban dan tahun sebelumnya 629 korban. Menurut Awi, penyebab kecelakaan tersebut masih didominasi karena human error.
”Kecelakaan paling banyak melibatkan roda dua dan kendaraan besar. Rata-rata penyebabnya human error,” kata Awi.
Namun meski kecelakaan mengalami penurunan, angka pelanggaran lalu lintas meningkat. Pada tahun ini tercatat 8.855 pengemudi yang melanggar lalu lintas, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, sebanyak 6.391 pelanggaran.
Dari jumlah pelanggaran tersebut, menurut Awi, paling banyak melanggar marka jalan. Dari semua pelanggaran itu sebanyak 2.737 dikenai tilang, sedang sisanya 6.118 pelanggar diberi teguran.
”Selama Operasi Ketupat, kami memang lebih mengedapankan penindakan secara humanis. Namun jika pelanggaran berat, kami tilang,” ujarnya.
Mantan Wadirlantas Polda Jatim itu menjelaskan, penurunan grafik kecelakaan salah satunya dikarenakan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat untuk menaati rambu-rambu lalu lintas.
Pada musim mudik ini, saat pertengahan Ramadan, polisi telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan. Pada spot-spot tersebut, Polda Jatim menerjunkan anggota khusus mengamankan lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan.