Hidayat Sudah Dengar Info Gubernur Sumut Berpoligami
"Sekitar tiga bulan lalu saya dapat informasi dari rekan di PKS bilang Mas Gatot sudah menikah lagi," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Hidayatullah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hingga Selasa (12/8/2014), Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho belum mengklarifikasi foto mesra mirip dirinya yang ditunjukkan massa Cipayung Plus dalam demo di DPRD Sumut, sehari sebelumnya.
Namun Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Hidayatullah, percaya rekannya telah berpoligami.
"Sekitar tiga bulan lalu saya dapat informasi dari rekan di PKS yang bilang Mas Gatot sudah menikah lagi. Tapi saya tidak kenal siapa perempuannya. Istri Mas Gatot yang saya kenal ya cuma Mbak Sutias," katanya saat dihubungi Tribun Medan (Tribunnews.com), Selasa malam.
Menurutnya, rekan yang memberi kabar itu dapat dipercaya dan sengaja memberikan informasi kepadanya agar tidak kaget jika mendengarnya dari sumber lain dikemudian hari.
"Kalau saya sih percaya dengan yang dikatakannya. Saya kan dikasih tahu supaya jangan syok atau bereaksi berlebihan jika dengar dari orang lain tentang kabar ini," ujar politikus PKS Sumut yang terkenal vokal ini.
Hidayat mengaku tidak pernah menanyakan langsung kepada Gatot karena segan. Namun, karena kabar ini kembali muncul ke ruang publik dan disertai pemaknaan yang kurang baik, maka urusan pribadi Gatot tidak bisa dibantahlah lagi telah menjadi urusan publik.
Karena itu, ia berharap, dalam waktu dekat Gatot memberikan keterangan tentang kebenaran rumor dirinya berpoligami.
Hidayat meminta Gatot segera menanggapi rumor yang menyebutkan dirinya berpoligami.
"Harapan saya dalam sehari atau dua hari ini Mas Gatot memberikan penjelasan kepada publik mengenai rumor ini. Jangan dibiarkan menjadi bola liar."
Menurutnya, seorang pejabat publik tidak dilarang memiliki istri lebih dari satu. Ini dengan catatan harus mendapat persetujuan dari istri pertama dan atasannya. Namun, jika memang benar Gatot berpoligami, ia mengerti kenapa sang Gubernur merahasiakannya dari publik.
Menurutnya, karena beberapa kader PKS di pusat yang ketahuan memiliki istri lebih dari satu ternyata terlibat kasus korupsi, maka ada kecenderungan kader PKS untuk menjauhkan citra cinta perempuan dan uang dari partainya. Jika memang berpoligami, lanjutnya, ia mendukung sikap yang ditunjukkan Presiden PKS Anis Matta yang terbuka tentang praktik poligaminya.
"Tapi, menurut saya, kalau benar (berpoligami), katakan benar. Kalau salah, katakan salah. Kader PKS harus siap dengan konsekuensinya walaupun persepsi masyarakat pada PKS akan buruk atau masyarakat akan sinis melihat PKS."
Menurut Hidayat, praktik poligami tidak banyak dilakukan oleh kader PKS di Sumut.
"Memang konsep poligami diterima di kalangan kader PKS Sumut. Namun, dalam praktiknya, ini tidak jamak. Syarat berpoligami ini kan berat, jadi kalau ada yang melakukan ini saya melihatnya aneh."
Menurut Hidayat, pelaku poligami di PKS Sumut sangat minor. Sepengetahuannya jumlah kader yang berpoligami tidak sampai lima orang. Rata-rata yang berpoligami adalah kalangan berpunya atau berpoligami karena kondisi khusus seperti istri secara fisik tidak mampu melayani.
"Yang pejabat, setahu saya tidak ada. Kalau memang rumornya betul, berarti baru Mas Gatot," ujar Hidayat yang berpandangan idealnya pejabat publik tidak berpoligami. (ton/tribun-medan.com)