Warga Kecewa Walikota Samarinda Belum Realisasikan Janji Buat Pintu Air
Janji Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang waktu kampanye yang ingin membuat pintu air sebagai salah satu solusi banjir hingga kini belum terealisasi.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Janji Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang waktu kampanye yang ingin membuat pintu air sebagai salah satu solusi banjir hingga kini belum terealisasi.
Mantan Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Mursyid Abdul Rasyid belum lama ini mengaku kecewa dengan hal tersebut. Bahkan hingga saat ini kata Mursyid, Detail Engineering Desaign (DED) proyek pintu air pun sama sekali belum ada.
"Saya jujur, saya kecewa, saya sedih. Karena salah satu alternatif, salah satu kiat untuk menanggulangi banjir di Samarinda dari pasang Mahakam itu dengan tanggul," kata Mursyid.
Untuk kendala mengapa hal tersebut belum juga mendapat perhatian, menurut Mursyid memang tidak sulit diprediksi. Pembuatan pintu air tersebut memang cukup sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Kalau pun susah tapi menjadi alternatif yang terbaik, kenapa tidak dikerjakan. Sama halnya Pak Jaang ini menghianati janji ke masyarakat, termasuk kepada kami ini sebagai mitra koalisinya. Saya sudah bicarakan ini di forum - forum ketika rapat dengan dinas teknis, forum - forum pembahasan APBD," katanya.
Bila memang kendala dikarenakan terlalu besarnya anggaran, menurutnya bisa disiasati dengan sistem Kontrak tahun jamak (multi years). Dan kenyataannya, alasan yang disampaikan Pemkot Samarinda selama ini menurutnya tidak ilmiah.
"Kenapa? kita tidak ada dana, tinggal kesungguhan dan kemauan dari pada Pemkot. Kalau dana itu besar, di multi years kan dong. Yang penting masyarakat tahu bahwa anda itu memenuhi janji ke masyarakat," katanya.
Jika memang ingin menunjukkan kesungguhan, dimasa jabatan yang akan berakhir ini hal tersebut masih bisa ditunjukkan. Walau pun hanya sekedar DED, setidaknya janji kepada masyarakat tersebut tidak tinggal janji.
"Sebenarnya bisa, bisa saja DED nya Rp 3 miliar sampai Rp 6 miliar. Kenapa nggak bisa, bukan hanya janji. Kami akan mengerjakan itu, tapi kami juga terbatas. Yang penting ada progress yang disampaikan kepada masyarakat," kata Murysid.
Selama ini kata Murysid, sebagai mitra koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu mengawal setiap program Kepala Daerah, khususnya dalam hal penganggaran.
Juga mengawasi pendataan agar tidak ada jalan yang tumpang tindih dalam penganggarannya.
"Kalau sekedar hanya mengandalkan program dari Walikota, banyak program Pak Jaang itu yang tidak akan tuntas. Kami - kami inilah dari PKS yang mengawal janji politik beliau kepada masyarakat. Mau kedepan seperti apa, apa berkoalisi lagi, itu tersendirilah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.