Bawa Badik di Pinggang, Buang Dijebloskan ke Tahanan Polisi
Peredaran senjata tajam (sajam) jenis pisau, parang hingga panah wayer terus menerus diseriusi jajaran kepolisian di Kota Bitung.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Manado, Christian Wayongkere
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG – Peredaran senjata tajam (sajam) jenis pisau, parang hingga panah wayer terus menerus diseriusi jajaran kepolisian di Kota Bitung.
Halhasilnya melalui operasi rutin yang dilalukan jajaran Polsek urban Bitung Tengah berhasil mengamankan seorang pria mabuk yang kedapatan membawa sajam jenis badik pada Senin (22/9/2014) malam.
“Pria yang sudah dikantongi identitasnya RL alias alias Buang (37) warga Kelurahan Paceda Jalan 46, tempat kejadian di kelurahan tersebut lingkungan III lorong tanah gusur, ikut diamankan satu buah sajam jenis badik yang disimpan pinggang pria yang dalam keadaan mabuk berat,” tutur Hari melalui Kapolsek urban Bitung Tengah Novani Jansen S.Sos MM, Selasa (23/9/2014).
Menurutnya yang namanya peredaran sajam ditengah masyarakat akan ditangani dengan capat karena khusus untuk masalah sajam oleh Kapolda Sulut melalui Kapolres akan dilakukan operasi setiap harinya untuk mengantisipasi situasi Kamtibmas yang mulai marak berkembang akhir-akhir ini.
"Memang untuk kasus sajam dan Minuman keras (miras) menjadi atensi khusus karena dengan miras dan sajam memiliki potensi yang besar menggangu kamtibmas sehingga ketika ditemui kami akan langsung ciduk. Karena dari hasil evaluasi di wilayah Polsek Urban Bitung Tengah penyebab kamtibmas didominasi oleh Miras dan Sajam,” terangnya.
Di wilayah Polsek urban Bitung tengah, menurutnya sudah 5 kasus melibatkan sajam selang Januari hingga September dan semuanya dapat diungkap.
“Dari tiga kasus, satu korban meninggal, satu kasus jenis parang dan terakhir Senin malam jenis badik,” tandasnya.
Sementara itu RL alias alias Buang (37) si pembawa sajam mengaku kaget diringkus polisi yang sedang melakukan operasi, dimana pada saat kejadian dirinya baru selesai dari suatu tempat meneguk miras jenis Cap Tikus.
“Ada minum 1 botol, bawa badik karena buat jaga-jaga ada orang yang ba ancam-ancam,” akunya.