Modernisasi Armada Angkot Sebatas Impian Pemilik
"Dengan pendapatan yang pas-pasan hanya cukup untuk biaya operasional dan sedikit sisanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga," kata Ramelan, pemilik
Dengan demikian meski armada angkot tua tapi jika penumpang dilayani dengan ramah dan sopan pasti akan terpuaskan.
"Rasanya hanya dengan jurus ramah dan sopan pada penumpang sebagai siasat agar tetap bertahan tanpa harus melakukan perbaikan dan peremajaan armada angkot saat ini," ujar Ramelan.
Hal sama disampaikan pemilik angkot JM (Joyoboyo-Menganti), Hariyanto. Menurutnya keinginan untuk bisa meremajakan armada angkot selalu ada dibenaknya. Namun untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut cukup berat sekarang ini dengan kondisi penumpang sepi.
Dimana pada tahun 2003 lalu ketika membeli dan memiliki angkot harapanya untuk bisa mendapat penghasilan berlebih telah pupus sekarang ini.
Karena pendapatan dari angkot untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga seringkali tidak mencukupi, apalagi untuk bisa memperbaiki dan meremajakan angkot miliknya.
"Makanya, yang bisa kami lakukan yakni tetap menjaga kondisi angkot mengkilap walaupun dimakan usia dan mesin tetap lancar itu sudah cukup," kata Hariyanto.
Oleh karena itu, dikatakan Hariyanto, umumnya para pemilik angkot di kota Surabaya sekarang ini hanya bisa pasrah pada rezeki yang diberikan oleh Tuhan. Apabila nasib lagi baik maka pendapatan dari mengangkut penumpang bisa berlebih sedikit. Tapi kalau nasib lagi jelek maka pendapatan dari mengangkut penumpang tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional sehari.
Memang, diakui Hariyanto, sekarang ini para pemilik angkot dalam upaya memelihara armadanya tetap dalam kondisi baik tidak terlalu memforsir mesin. Artinya, dalam berjalan tidak terlalu terburu-buru namun berjalan standar.
Hal itu dilakukan untuk menjaga mesin dan supaya tidak terlalu boros BBM. Dengan demikian biaya perawatan yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Terlebih dengan mesin angkot yang sudah tua maka pemilik angkot selalu hati-hati memilih aman.
"Jika tidak begitu justru kami yang akan repot, mesin rusak dan tidak bisa jalan sehingga pendapatanpun nihil," ucap Hariyanto.
Lain halnya dengan pemilik angkot jurusan Joyoboyo-Rungkut, Solekan. Meski armada angkot miliknya sudah terbilang tua keluaran tahun 2000 tetapi tetap berusaha dibuat menatik.
Selain memasang stiker juga aksesoris angkot selalu diperbaiki dan sedikit dimodifikasi.
Dengan demikian armada angkotnya terbilang cukup menarik sehingga penumpang tertarik naik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.