Murid SD Sidrap Dilarang Sambut Jokowi
Tradisi pengerahan murid sekolah dasar, SMP, dan SMA berdiri di bahu jalan-jalan yang dilalui presiden sebelumnya, ditiadakan
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM SIDRAP, -- Tak ada kemeriahan pada prosesi penyambutan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko "Jokowi" Widodo (52) di tiga daerah di Sulsel (Sidrap, Pinrang, dan Makassar), Rabu (5/11/2014) hari ini.
Melalui komando unit A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Jokowi mengingatkan kedatangannya disambut apa adanya, dan sesederhana mungkin.
Tradisi pengerahan murid sekolah dasar, SMP, dan SMA berdiri di bahu jalan-jalan yang dilalui presiden sebelumnya, ditiadakan.
Pengalungan bunga segar, seremoni tarian-tarian penyambutan selamat datang, yang dianggap membebani anggaran panitia dan pemerintah daerah dipangkas. (Baca juga: Kahiyang Ayu Temani Presiden Jokowi ke Sinabung)
"Tidak ada yang begitu-begituan sekarang. Semuanya berlangsung sederhana, nanti kita dimarahi," kata Sekretaris Pemerintah Kabupaten Sidrap, Muhammad Ruslan (53).
Sekkab tidak menyebutkan siapa pihak yang memarahinya. (Baca juga: Kepala BIN Nilai Aman Kunjungan Jokowi ke Sulawesi)
Ruslan, juga memngonfirmasikan pelarangan pengerahan sistematis murid dan pelajar sekolah, untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di republik ini. (Baca juga: BIN: Situasi Aman Jelang Kunjungan Jokowi ke Beijing)
"Tak ada tari tarian. Murid SD tetap mengikuti proses belajar mengajar, seperti biasanya, di sekolah masing masing, " tambah Ruslan kepada wartawan di lokasi peletakan batu pertama Irigasi Bendoro, Desa Majang, Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang, Rabu siang.
Ruslan juga mengatakan bahwa tenda, bendara, umbul-umbul yang seperti saat kedatangan Presiden SBY ke Sidrap, Februari 2014 lalu, juga ditiadakan.
Pengamat menilai, pemangkasan agenda protokoler presiden Jokowi ke Makassar, adalah gambaran kerja dan cara Jokowi mengelola negara ini. Tak banyak seremoni, dan basi-basi, serta tak membebani keuangan pemerintah daerah, penghusaha, dan rakyat.
"Intinya Jokowi ingin tunjukkan dia presiden pilihan rakyat, bukan presiden yang suka seremoni," kata Dr Ahmad Yanoi, dosen Layanan dan Administrasi Publik Fisipol Unhas, kemarin. (baca; Ulasan Akademisi)
Kunjungan ke-5
Presiden dijadwalkan tiba di Makassar, pagi ini. Dengan helikopter khusus, presiden diagendakan meresmikan pemanfaatan Irigasi Bendoro di Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng, Sidrap, lalu menghadiri panen padi di Pinrang.
Sore harinya, Jokowi diagendakan menyaksikan hari pangan sedunia yang dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maccini Sombala, Mariso, barat Makassar, dan menginap di Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, sebelum bertolak keesokan harinya, Kamis (6/11), terbang ke Mamuju, Sulbar lalu ke Kendari, Sulawesi Tenggara.