7 Tenda Cinta Disiapkan Bagi Pasutri Korban Kebakaran Pasar Jamaker Nunukan
Disiapkan tujuh unit tenda bercinta, namun dari sekitar 100 pengungsi di Posko Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Pasar Jamaker, belum berminat
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Meskipun disiapkan tujuh unit tenda bercinta, namun dari sekitar 100 pengungsi di Posko Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Pasar Jamaker, Liem Hie Djung, belum ada sepasang suami istripun yang berminat menggunakannya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Muhammad Amin mengatakan, saat ini tujuh tenda tersebut di stand by- kan dan akan didirikan jika ada pasangan suami istri yang ingin menggunakannya.
“Kita sudah menyiapkan lima. Dari Dinas Sosial ada dua unit fasilitas tenda yang kita siapkan untuk pasangan suami istri,” ujarnya.
Dia mengatakan, tenda bercinta itu berupa tenda keluarga berukuran 3 x 2 meter. Tidak ada fasilitas khusus yang disiapkan di dalamnya selain hanya sekedar tenda dan alas seadanya.
“Kalau ada yang butuh bisa kita gunakan. Tetapi sejauh ini belum ada permintaan,” ujarnya.
Fasilitas tenda bercinta ini juga sudah disampaikan kepada para pengungsi yang kebetulan ingin memanfaatkannya.
Jika hanya sedikit yang berminat, tenda itu bisa sekaligus digunakan untuk tinggal pasangan tersebut selama pelaksanaan tanggap darurat hingga 3 Desember mendatang.
“Tetapi kalau peminat banyak, tidak bisa tinggal. Harus bergantian pakainya,” ujarnya.
Haris, warga RT 026, Kelurahan Nunukan Barat, salah seorang korban mengaku tidak berminat menggunakan fasilitas dimaksud.
“Tidak perlu begitu, karena bukan kita selamanya di sini,” ujarnya.
Dia mengatakan, fasiltas seperti ini baru mereka akan gunakan jika pelaksanaan tanggap darurat hingga berbulan-bulan.
Muhammad Amin mengatakan, selain menyiapkan tenda bercinta, pihaknya juga memberikan bantuan berupa sarung, handuk dan perlengkapan mandi kepada setiap pengungsi. Bahkan pakaian dalam hingga pembalut tersedia di posko.
“Sebelum mereka meminta kita sudah siapkan. Bantuan pakaian dari masyarakat langsung disalurkan,” ujarnya.
Di tenda pengungsian itu terhitung ada sekitar 10 bayi. Untuk kebutuhan para bayi itu, pihaknya akan menyiapkan setiap ada permintaan.
“Tergantung permintaan. Sejauh ini belum ada. Kita sampaikan kepada mereka, pakaian dalam untuk anak-anak pengungsi, kebutuhan bayi kita siapkan. Kalau mereka meminta, kalau tidak ada di gudang kita minta sama rekanan,” ujarnya.
Menurut data Pemerintah Kabupaten Nunukan, sekitar 600 kepala keluarga atau 3.105 jiwa kehilangan 543 bangunan tempat tinggal dan tempat usaha pada kebakaran yang terjadi di kawasan Pasar Jamaker, Kecamatan Nunukan, Kamis (20/11/2014).
Si jago merah mulai melahap pusat ekonomi sekaligus pemukiman padat penduduk di atas air itu sekitar pukul 17.45. Para personel Pemadam Kebakaran dengan armadanya diturunkan untuk memadamkan api.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.00, saat api telah melahap hampir habis seluruh bangunan yang terbuat dari bahan kayu di RT 026-pemekaran RT 01 dan RT 03, Kelurahan Nunukan Barat, kecamatan Nunukan.