Antre Pencairan Dana PSKS, Dua Warga di Gianyar Bali Tertembak
Nyoman Misi (54) dan I Wayan Sudana (57) mengalami luka pada kepala dan paha kiri saat mengantre pencarian dana Bantuan BPSKS
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - I Nyoman Misi (54) dan I Wayan Sudana (57) mengalami luka seperti terkena peluru pada kepala dan paha kiri saat mengantre pencarian dana Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (BPSKS), di Kantor Pos Payangan.
Benda yang melukai kedua korban itu diduga sebagai peluru nyasar. Tapi belum diketahui pasti apakah benda yang melukai kedua korban tersebut pelu atau bukan.
Sampai saat ini Jajaran Polres Gianyar masih menyelidiki benda kecil yang melukai dua warga Banjar Lebah, Desa Bukian, Kecamatan Payangan Gianyar, Minggu (23/11/2014) lalu.
Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Aris Purwanto, mengatakan, barang bukti akan segera diserahkan ke Lab Forensik (Labfor) Polda Bali untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kita sudah bawa barang bukti. Nanti sore (kemarin) kita akan bawa ke Labfor Polda Bali untuk diselidiki jenis benda itu," ujarnya pada Tribun Bali, Senin (24/11/2914).
Namun, saat diminta untuk menujukan benda tersebut, Kasat Reskrim justru mengatakan barang bukti masih ada di Polsek Payangan.
Hal itu berbeda dengan keterangan Kapolsek Payangan yang mengatakan barang bukti sudah ada di Polres Gianyar. Dugaan benda tersebut peluru pun belum bisa dikatakannya.
Sementara dari keterangan sejumlah saksi, tidak ada yang mengetahui dari mana asal benda tersebut.
Pihaknya berkomitmen untuk memberikan atensi terhadap kasus yang melukai dua warga saat mengantre BLT tersebut.
"Barang bukti diserahkan pukul 17.00 Wita oleh masyarakat. Kita periksa sekitar lima saksi dari pegawai kantor pos, masyarakat dan korban juga," jelas dia.
Saat ditanya mengenai kemungkinan sumber peluru berasal dari upacara militer pemakaman mendiang, Kapolsek Kupang, IPDA Dewa Dharmadi di Setra Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kecamatan Payangan Gianyar, ia mengatakan, penyelidikan belum mengarah ke sana.
Ia membenarkan biasanya saat upacara pemakaman digunakanlah senjata jenis SKS yang diarahkan ke udara.
Namun untuk jenis peluru, Aris mengaku tidak tahu persis. "Saat upacara militer memang menggunakan peluru tajam, tapi untuk jenis dan ukurannya belum tahu. Apa ada kemiripan kita belum tahu juga. Rumornya kan seperti itu, kalau dikaitkan dengan fakta ya tentu belum," jelasnya sambil memastikan saat kejadian tidak ada suara letusan di seputaran Kantor Pos Payangan.