TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (12/12/2014).

Kepala Badan SAR Semarang, Agus Haryono, dalam siaran pers mengatakan, di Desa Sampang tersebut, ada sebanyak 53 orang kepala keluarga yang dikabarkan tertimbun material tanah longsor.

Tak hanya itu, sebanyak 22 rumah tertimpa longsoran. Hal tersebut bersadarkan laporan dari tim SAR yang ikut diterjunkan ke lokasi longsor Banjarnegara.

“Kami belum bisa pastikan berapa korban jiwa yang tertimbun. Tim sudah berusaha untuk mendekati lokasi sore tadi. Tapi, di lokasi longsor masih hujan deras, gelap, tidak ada penerangan karena listrik padam,” kata Agus.

Dugaan sementara, longsor terjadi akibat adanya tekanan hujan deras yang mengguyur Banjarnegara dan sekitarnya. Longsor pun terjadi di beberapa tempat di Banjarnegara.

Dikatakan Agus, saat ini masih ada banyak kemungkinan akan adanya longsor susulan. Untuk itu, Agus berpesan kepada masyarakat sekitar untuk berhati-hati terhadap adanya ancaman longsor susulan.

Pada kesempatan itu, Agus mengatakan, Dusun Jemblung yang terkena longsor sulit dicapai. Dusun itu terjepit di antara dua bukit.

“Tim baru berhasil mengevakuasi 1 orang korban yang meninggal dunia dan 4 korban selamat. Tapi, tiba-tiba ada longsor susulan, jadi sementara pencarian kami hentikan,” ujar Agus.

Hingga malam ini, tim evakuasi masih berdiskusi untuk menentukan langkah yang tepat untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun.