Jogja Butuh Tambahan Ruwunawa
Dari tahun ke tahun, permukiman di wilayah Yogyakarta semakin padat seiring tingginya kebutuhan hunian masyarakat.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Theresia Andayani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dari tahun ke tahun, permukiman di wilayah Yogyakarta semakin padat seiring tingginya kebutuhan hunian masyarakat.
Yang menjadi masalah, permukiman padat dan kumuh semakin menyebar, terutama di sepanjang bantaran sungai yang melintasi Kota Gudeg.
Dengan kepadatan penduduk yang tinggi, Yogyakarta butuh rumah susun sederhana sewa (rusunawa) lebih banyak.
Sayangnya, saat ini Yogyakarta baru memiliki dua rusunawa, padahal kebutuhannya bisa sampai 5-6 rusunawa. Kendalanya, soal ketersediaan lahan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan dari tahun ke tahun permukiman padat makin bertambah dan kekumuhan semakin menyebar.
Bappeda mencatat, kantong kekumuhan terutama berada di sepanjang sungai seperti Code, Gadjah Wong dan Winongo.
"Memang target kami rusunawa bisa dibangun di kawasan kumuh di bantaran sungai, tapi bukan kawasan sempadan sungai," ujar Edy, Senin (12/1). (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.