Bocah Kelas 5 SD Ini Rawat Bapak dan 2 Kakaknya yang Lumpuh
Murid kelas lima SDN Padasuka, Sumedang Utara harus berganti baju seragam kemudian bekerja jualan gorengan dan makanan kecil lainnya keliling kampung
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM- SEPULANG dari sekolah, Ridwan Gunawan (11) tidak seperti anak usianya sebayanya yang bisa langsung bermain.
Murid kelas lima SDN Padasuka, Sumedang Utara harus berganti baju seragam kemudian bekerja jualan gorengan dan makanan kecil lainnya keliling kampung yang letaknya di bukit.
Kalau sempat anak bungsu dari empat bersaudara ini makan dulu. Tapi lebih seringnya ia segera pergi ke rumah pemilik warung tak jauh dari rumahnya untuk mengambil barang dagangan.
Berjualan keliling kampung dengan meniti tanjakan dan turunan yang curam karena kampung ini letaknya di bukit.
“Saya jualan seperti ini sejak kelas tiga SD,” kata Ridwan saat ditemui di rumahnya di RT 1 RW 6, Kampung Bojongloa, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jumat (16/1).
Saat ditemui, Ridwan baru pulang jualan dan sedang berkumpul dengan bapak serta kedua kakaknya.
Bapak dan kedua kakinya itu lumpuh kedua kakinya serta kalau berjalan harus ngesot atau dibantu berdiri dan berpegangan ke dinding rumah semi permanenya.
Untuk membantu bisa bergerak ke dapur dari tengah rumah atau ke kamar mandi maupun ke luar rumah, warga sekitar rumahnya membuat pegangan dari batang-batang bambu.
Batang-batang bambu mirip pegangan jembatan itu dipakai untuk berpegangan tangan dan menarik kaki mereka yang tak bisa digerakan.
“Sepulang sekolah saya jualan gorengan atau makanan kecil, roti keliling kampung serta ke perumahan Girimukti,” kata Ridwan yang memakai baju sepakbola Chealse warna biru.
Menurutnya, ia baru pulang ke rumah sekitar pukul 15.00 dengan membawa uang hasil jualan keliling.
“Kadang ke rumah bawa uang itu lima ribu sampai delapan ribu rupiah. Uang itu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Ridwan yang bercita-cita menjadi guru ini.
Sepulang jualan juga, Ridwan harus merawat bapak dan kedua kakaknya. Pekerjaan mengangkat dan membobong bapak dan kedua kakaknya supaya bisa berdiri meraih pegangan bambu juga harus dilakukan Ridwan yang badannya kekar ini.
Dengan gerakan yang terbatas kadang kedua kakaknya yang lumpuh itu membantu membereskan rumah.