Puluhan Polisi Sujud di Depan Tugu Dwi Kora Nunukan
Sebanyak 63 Polisi itu secara serentak bersujud, Senin (26/1/2015) sore di depan Tugu Dwi Kora, alun-alun kota Nunukan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN- Sebanyak 63 Polisi itu secara serentak bersujud, Senin (26/1/2015) sore. Di depan Tugu Dwi Kora, alun-alun kota Nunukan, mereka mengucapkan rasa syukur telah menyelesaikan pendidikan sekaligus masa penyesuaian lingkungan sebagai anggota Polres Nunukan yang baru.
Bukan tanpa maksud jika puncak penyesuaian lingkungan itu digelar tepat di depan Tugu Dwi Kora. Tahun 1960-an silam, ratusan tentara dan pejuang di Nunukan gugur saat melawan Malaysia pada pertempuran konfrontasi Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan.
Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory mengatakan, tugu tersebut mengandung histori. Saat itu para pejuang mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
“Inilah tandanya sehingga bintara baru harus bisa menghayati. Mereka memulai pengabdian jiwa raga, mereka mengikui jejak pahlawan sehingga semangat dan termotivasi,” ujarnya.
Sebelum mengikuti prosesi itu, sejak pagi pukul 07.00, puluhan anggota Polisi itu sudah harus berlari sejauh 20 kilometer yang dimulai dari Mapolres Nunukan.
Sepanjang jalan mereka juga harus berguling maupun jungkir balik. Mereka mesti melewati medan yang berat. Baik daratan termasuk air.
“Kita lewatkan medan laut dan darat untuk memberikan pengetahuan daerah Nunukan terdiri dari daratan dan luatan. Agar mereka mengenalinya, karena nantinya dia akan berdinas di lingkungan darat dan luat,” ujarnya.
Puncak masa penyesuaian yang sudah berlangsung selama dua minggu ini ditutup dengan acara penyambutan dan pamberatan bintara remaja Polres Nunukan di alun-alun kota Nunukan.
Selama dua minggu sebelumnya, para Polisi itu mengikuti penyesuaian lingkungan internal dan eksternal.
“Internal diberikan pengarahan, kemudian diisi dengan ilmu dari masing-masing fungsi. Kemudian diluar diberikan kegiatan fisik, bela diri kemudian lintas alam,” ujarnya.