Bermodal Sebilah Besi, Tujuh Napi LP Banda Aceh Berhasil Bobol Tembok dan Kabur
Tujuh narapidana Lembaga Pemasyarakatan (napi LP) Kelas IIA Banda Aceh, Kamis (5/2) dini hari kabur,
Editor: Sugiyarto
“Bobolnya napi sudah berkali-kali, karena itu harus ada evaluasi, baik terhadap petugas LP maupun polisi yang bertugas di LP. Kok bisa ada barang-barang membahayakan, seperti pahat di dalam sel?” katanya.
Karena itu, menurut Kapolda, pengawasan agar barang-barang berbahaya seperti itu, termasuk HP, harus diperketat.
Bahkan, menurut Kapolda, pihaknya siap menambah personel, jika dibutuhkan untuk mem-backup pengamanan di LP tersebut.
Ditanya terpisah, Kasi Bimbingan Napi, Syamsul Hadi memperkirakan besi yang digunakan para napi untuk membobol sel itu mereka peroleh dari besi-besi pembangunan bagian dalam LP itu beberapa waktu lalu.
“Kami perkirakan mereka membobol LP itu sudah sejak lama secara perlahan-lahan, tetapi selama ini tak diketahui karena dari luar mereka menutupnya dengan rapi. Mereka diketahui kabur saat petugas mengecek rutin ke setiap sel setiap satu jam sekali,” ujar Syamsul kemarin. (mir/sal)
Kamar yang dijebol itu, jaraknya dari pos pemantau yang terdapat di setiap sudut LP hanya sekitar 35 meter.
Berdasarkan catatan Serambi, kasus kaburnya napi dari LP Kelas IIA Banda Aceh itu bukan yang pertama, melainkan sudah berulang.
Kepala LP Kelas IIA Banda Aceh, Ibnu Syukur, mengaku sedang cuti dan berada di luar kota. Ia hanya mendapat laporan dari petugas LP tentang kaburnya tujuh napi tersebut.