Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nenek Daeng Bolo Tinggal Bersama Kambing di Kandang Ayam

Daeng Bollo menghabiskan masa tuanya dengan tidur bersama ayam serta dua ekor kambing yang diternaknya.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Nenek Daeng Bolo Tinggal Bersama Kambing di Kandang Ayam
KOMPAS.com/ABDUL HAQ
Di bekas kandang ayam Desa Patani, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan inilah, Daeng Bollo (75) menghabiskan masa tuanya dan tidur bersama ayam dan kambing peliharaannya lantaran ditelantarkan oleh orangtuanya. Selasa, (17/02/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, TAKALAR - Nenek Daeng Bolo (75) terpaksa tidur di kadang ayam bersama dua ekor kambing peliharaannya di Dusun Bontomanai, Desa Patani, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, karena dibuang keluarganya sejak 30 tahun lalu.

Perempuan tua itu pun harus bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan beternak ayam lantaran bantuan pemerintah terhenti sejak 10 tahun silam. Ia menempati kandang ayam berukuran 2 x 3 meter yang terbuat dari atap seng bekas.

Daeng Bollo menghabiskan masa tuanya dengan tidur bersama ayam serta dua ekor kambing yang diternaknya. Perempuan malang itu menempati kandang ayam milik Awaluddin Rewa Daeng Siala sejak dibuang oleh keluarganya pada 30 tahun silam.

Warga setempat kerap meminta nenek uzur ini untuk meninggalkan kandang ayam tersebut dan tinggal di rumah warga. Namun, hal ini ditolak oleh sang nenek lantaran malu dan tak mau menyusahkan orang lain.

"Sudah banyak yang panggil saya tinggal di rumahnya, tapi saya tidak mau, malu, dan saya tidak mau bikin susah orang lain," ujar Daeng Bollo, Selasa (17/2/2015).

Untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya, Daeng Bollo beternak ayam dan dua ekor kambing pemberian warga setempat yang iba melihat penderitaan nenek ini. Selain itu, bantuan pemerintah, seperti beras untuk rumah tangga miskin (raskin) dan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah terhenti sejak tahun 2005. Warga setempat telah beberapa kali menanyakan hal ini kepada perangkat desa setempat, tetapi yang ada hanyalah janji bahwa sang nenek akan mendapatkannya kembali.

"Saya tidak tahu kenapa berhenti, padahal persyaratan adminstrasinya lengkap, termasuk KTP dan kartu keluarga ada, tapi sudah tidak dapat lagi," ujar Awaluddin Rewa Daeng Siala.(Kontributor Bone, Abdul Haq)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas