Kemasan Jadi Kendala Bagi Industri Makanan dan Miuman di Sulsel
Kemasan masih menjadi kendala bagi industri makanan dan minuman di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR - Kemasan masih menjadi kendala bagi industri makanan dan minuman di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasalnya, selain mutu, kemasan turut berperan dalam penjualan produk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Ketua Asosiasi Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Asprindo) Sulsel, Muhammad Asaf, Kamis (5/3), menjelaskan, kurangnya industri kemasan di Sulsel, mempengaruhi penghematan biaya dan waktu produksi.
Olehnya itu, pihaknya ingin mengelola industri kemasan di kawasan ini. “Kami sudah kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel untuk pengelolaan industri kemasan tahun ini,” katanya.
Industri kemasan tersebut akan dipusatkan di Kawasan Industri Makassar (Kima), Jl Kima 8, Makassar. “Sudah ada mesin disitu. Sekarang kami mulai pemasangan beberapa komponen,” ujarnya.
Jika tak ada halangan, rencana pengolahan kemasan secara mandiri tersebut dilakukan April. Belum ada informasi besaran investasi dari kerjasama ini.
“Kami harapkan ada peningkatan daya saing dari industri menghadapi pasar bebas nanti,” kata Asaf. Ia optimistis, dengan adanya industri kemasan, produktivitas industri akan meningkat karena mengurangi beban produksi dan efisiensi waktu.
Rencananya, industri ini akan mengolah kemasan berbahan dasar kardus dan plastik. Keduanya merupakan kemasan umum yang kerap digunakan industri makanan dan minuman.(rul)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.