Heboh, Warna Air Sungai di Temanggung Tiba-tiba Berubah Jadi Putih Susu
air sungai yang mengalir di desa setempat tiba-tiba berubah warna jadi putih susu, padahal air sungai itu biasanya jernih
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PARAKAN - Warga Caturanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung sempat dihebohkan dengan kejadian aneh di Sungai Brangkongan, Selasa (10/03/2015) sekitar pukul 17.00-19.00.
Warga Setempat penasaran dengan air sungai yang mengalir di desa setempat tiba-tiba berubah warna jadi putih susu, padahal air sungai itu biasanya jernih sebab masih dekat dengan kawasan pegunungan.
Penasaran dengan kejadian tak biasa, unik dan baru kali pertama terjadi itu, warga berbondong-bondong datang ke tempat kejadian untuk meyaksikan sekaligus membuktikan secara langsung kabar yang cepat menyebar dari media sosial.
Warga sekitar lokasi pun dibuat kebingungan karena air sungai yang biasanya bening benar berubah seperti sungai susu namun muncul busa.
Beberapa spekulasi pun mulai muncul apa yang menjadi penyebab sungai berubah warna, termasuk dugaan pencemaran lingkungan sebab limbah pabrik.
Selidik punya selidik, aliran busa berwarna putih yang tampak seperti putih susu berbusa itu berasal dari pabrik kayu lapis PMA yang lokasinya berada di Caturanom, Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.
Warga menduga bahwa busa ini adalah limbah pabrik yang bocor dan mecemari aliran sungai di belakangnya sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan termasuk ikan di sungai.
Namun akhirnya setelah diselidiki lebih dalam oleh perangkat desa setempat ditemukan jawaban dari pihak pabrik yang mengungkapkan, cairan warna putih seperti susu itu bukan limbah pabrik.
Pihak Pabrik mengakui cairan itu dari usahanya namun disebabkan karena pabrik mengalami kebakaran dengan skala kecil dan harus dipadamkan dengan bantuan pemadam kebakaran.
"Pabrik sempat mengalami kebakaran kecil. Dan yang mengalir di sungai itu adalah cairan pemadam kebakaran yang meluap melebihi kapasitas tampungannya," kata salah seorang perangkat Desa Caturanom, Catgawen, Parakan saat dihubungi TribunJogja.com.
Perangkat Desa yang tak mau disebutkan namanya itu mengungkapkan, dampak paling nyata yang timbul adalah banyak ikan-ikan yang mati, karenanya ada beberapa kelompok penebar ikan yang merasa dirugikan dengan ini.
Untuk bertanggungjawab atas kejadian ini, pihak pabrik sendiri sudah memberikan ganti rugi sebesar Ro20 juta.
Uang yang diberikan secara langsung kepada warga di Kantor Kecamatan Parakan, Temanggung ini digunakan untuk membeli bibit ikan dan ditebar kembali ke sungai.
Pihak pabrik sudah minta maaf kepada warga yang merasa dirugikan dengan kejadian ini. Dan warga juga berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di waktu mendatang.
Kondisi terakhir air berangsur normal meski masih tercium bau tak enak.
Dihubungi terpisah, Irawan Prasetyadi Wakil Bupati Temanggung mengungkapkan, pemerintah lewat Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Satpol PP langsung melakukan pemantauan ke lokasi paca kejadian.
"Harus ada ganti rugi untuk kejadian itu,"ujarnya. (Mg4)