Botol Miras Ditemukan di Tempat Mahasiswa UKSW 'Ngamuk'
Polisi mengamankan 122 mahasiswa asal Papua dan Sumba (NTT) dalam peristiwa bentrok dengan warga Kopeng
Editor: Budi Prasetyo
Bo
TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG, - Polisi mengamankan 122 mahasiswa asal Papua dan Sumba (NTT) dalam peristiwa bentrok dengan warga Kopeng, Kabupaten Semarang, Minggu (15/3/2015) dinihari. Sebelumnya, hanya disebutkan hanya mahasiswa asal Papua yang terlibat.
Mereka diamankan ke Mapolres Semarang, di Ungaran, Jawa Tengah berikut lima unit mobil serta 60 unit sepedamotor yang digunakan para mahasiswa. Selain mengamankan para mahasiswa dan kendaraaan yang dibawa, polisi juga menggeledah Wisma Renata (bukan Hotel Renata-red) tempat mereka berkumpul sebelumnya.
Di tempat ini polisi menemukan sejumlah botol sisa minuman keras (miras) yang diduga dikonsumsi para mahasiswa sebelum bentrokan. (Baca: Puluhan Mahasiswa Papua Bentrok dengan Warga Kopeng)
Kepala Polres Semarang, AKBP Muslimin Ahmad mengaku polisi sudah meminta keterangaan dari kedua belah pihak, baik warga maupun mahasiswa. Di antara ratusan mahasiswa yang diamankan, baru lima yang diperiksa secara intensif. “Jika terbukti unsur pidananya, mereka akan diproses,” tegas Kapolres.
Menurut Kapolres, bentrok antara warga dan para mahasiswa ini ditengarai akibat kesalahpahaman. Insiden bermula saat serombongan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang berasal dari Sumba merayakan kelulusan di Wisma Renata, Kopeng.
Dalam acara itu mereka juga mengundang sesama mahasiswa asal Sumba, baik yang ada di kota Salatiga, Semarang daan Yogyakarta. Termasuk puluhan mahasiswa asal Papua.
Pada kira-kira pukul 04.00, dua di antara mahasiswa tersebut, Jacky dan Arif Umbu bermaksud mencari minuman ringan di minimarket dengan mengendarai sebuah sepedamotor RX King. Sesampainyaa di depan minimarket tersebut, mereka berbalik arah lantaran toko sudah tutup.
Pada saat memutar arah mereka diduga "menggeber-geber" gas motornya hingga membuat warga yang ada di sekitar lokasi menegur. Rupanya teguran ini membuat mahasiswa tersinggung. Mereka kembali ke wisma dn mengajak lebih banyak mahasiswa lain untuk mencari warga yang menegur.
Bentrokan kemudian tidak terhindarkan. Warga menjadi bulan-bulanan para mahasiswa karena jumlahnya sedikit. Ada empat warga mengalami luka-luka sehingga harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Mendengar ada warga dianiaya mahasiswa, akhirnya warga satu dusun keluar rumah untuk menuntut balas. Sebelum terjadi bentrok yang meluas, polisi datang dan menguasai keadaan. "Sementara kami belum bisa menetapan tersangka karena di kedua belah pihak masing-masing ada koban," timpal Kasatreskrim Polres Semarang AKP Herman Sophian. ( Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.