Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesta Wisuda Mahasiswa UKSW Salatiga Berakhir Bentrok dengan Warga

erjadi bentrok antara mahasiswa dengan warga di Kopeng Salatiga, Minggu (15/3) dinihari.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pesta Wisuda Mahasiswa UKSW Salatiga Berakhir Bentrok dengan Warga
Tribun Medan
ILUSTRASI 

Laporan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNBEWS.COM, UNGARAN- Terjadi bentrok antara mahasiswa dengan warga di Kopeng Salatiga, Minggu (15/3) dinihari.

Bentrok itu diduga dipicu oleh kesalahpahaman antara mahasiswa dengan warga setempat. Akibat bentrok itu, empat warga mengalami luka-luka.

Kejadian itu bermula ketika ratusan mahasiswa UKSW setelah menjalani wisuda kemudian mengadakan pesta dengan mengundang para mahasiswa dari Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Salatiga.

Mahasiswa itu ditengarai berasal dari Sumba NTT dan Papua. Pesta itu digelar di Wisma Renata Kopeng Salatiga, Sabtu 14 Maret, malam. Kegiatan itu di luar acara kampus UKSW.

Dua mahasiswa, tengah malam, naik kendaraan untuk mencari minuman di minimarket. Namun ternyata minimarket sudah tutup.

Minggu dini hari itu, mahasiswa bernama Imanuel (Jacky) dan Arif Umbu mencari minuman di minimarket.

BERITA REKOMENDASI

Mereka berboncengan menggunakan sepeda motor RX King. Namun mereka kecewa lantaran apa yang diinginkan tidak terpenuhi, minimarket sudah tutup.

Motor yang dikendarai Imanuel pun kemudian digeber-geber yang membuat warga sekitar merasa terganggu.

Ada beberapa warga kemudian keluar dan menegur mahasiswa tersebut. Rupanya teguran itu membuat Imanuel bertambah kesal.

Karena kesal, dua mahasiswa itu mengajak teman-temannya menggeruduk warga yang menegurnya. Berawal dari itu, terjadilah bentrokan hingga akhirnya sebanyak empat warga mengalami luka.

Setelah puas, mereka kembali ke wisma untuk melanjutkan pesta. Empat warga mengalami luka-luka yaitu Priyono (55) pedagang nasi kucing asal Boyolali, dan tiga lainnya warga dusun setempat yakni Supriyono (23), Sarjanto (48), dan Surahman (48).


Warga pun tak terima atas perlakuan tersebut kemudian berkumpul hendak balas dendam. Warga berkumpul dan bersiap-siap menuju ke wisma.

Beruntung, aksi kedua berhasil direda seusai si penjaga wisma melapor ke Polsek Getasan. Tak selang beberapa lama, sejumlah petugas kepolisian mengamankan lokasi sekitar wisma dan meredam amarah warga.

"Terus terang saya tidak tahu asal mula kenapa mereka mencari kami. Tiba-tiba saja saya dan beberapa warga lainnya diserang. Saya berusaha melerai, malah kena pukul juga. Saya dipukul menggunakan bambu dan terkena pelipis mata bagian kiri dan harus memperoleh lima jahitan," kata Supriyono.

Kapolres Semarang AKBP Muslimin Ahmad saat dimintai informasi terkait kejadian itu mengatakan, 5 dari 122 mahasiswa yang diamankan saat ini menjalani pemeriksaan secara intensif oleh petugas yang diduga mereka sebagai pemicu terjadinya peristiwa dini hari tadi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas