Seniman Semarang Gelar Pertunjukan Seni #saveTBRS
Aksi ini merupakan jawaban seniman atas rencana pembangunan Trans Studio di komplek Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jalan Sriwijaya, Semarang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Para seniman asal Magelang bersama sejumlah seniman muda Kota Semarang menggelar pertunjukan seni bertajuk "Mati Ati" di bundaran air mancur Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2015).
Aksi ini merupakan jawaban seniman atas rencana pembangunan Trans Studio di komplek Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jalan Sriwijaya, Semarang, Jawa Tengah.
Dalam aksinya, mereka menggulirkan bola merah hati di tengah jalan. Bola tersebut berisi beberapa orang yang dilumuri cat merah. Kemudian, kain biru kuning keluar dari bola dan menjulur sampai ujungnya menyentuh air mancur.
Satu persatu beberapa orang keluar dari dalam bola. Sepanjang pertunjukan seni berlangsung, seorang seniman wanita bernama Aning Purwa melantunkan nyanyian Jawa tentang tanah dan batu.
Saat nembang, Aning mempertontonkon beberapa gerakan yang disebutnya gerakan "kabur kanginan," yang artinya menuruti panggilan alam. Pertunjukan seni hari itu diakhiri tabur bunga.
Usai aksi, Aning menjelaskan pertunjukan seni tadi ingin menyampaikan pertanyaan mendasar untuk semua orang di Semarang. Aksi tersebut bukan untuk mengkritisi, memprotes, menyindir atau menghujat pihak-pihak tertentu yang setuju pembangunan Trans Studio di Komplek TBRS.