Disantap Buaya Jasad Guru PAUD Tinggal Tersisa Usus dan Paha Kanan
Frida Seuk (28), seorang guru PAUD tewas diterkam buaya di Kali Weliman
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.ATAMBUA -- Frida Seuk (28), seorang guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Sta. Maria Yasinta di Dusun Naibuti, Desa Raimataus, Kecamatan Malaka, Kabupaten Malaka, tewas diterkam buaya di Kali Weliman.
Frida yang juga mahasiswi Universitas Terbuka Kelas Jauh itu pada Minggu (22/3/2015), bersama beberapa rekannya pergi mencari kayu bakar dan kepiting di Kali Weliman.
Ketika Frida sedang mencari kepiting di tebing kali itu, tiba-tiba seekor buaya menerkamnya dan dilarikan ke dasar kali. Teman-temannya, termasuk adik kandungnya, yang hendak mencari Frida di kali tidak ditemukan. Peristiwa itu mengejutkan warga Dusun Naibuti, Desa Raimataus, Kecamatan Malaka Barat- Malaka.
Camat Malaka Barat, Ir. Yustinus Nahak, yang dihubungi Pos Kupang dari Atambua, Belu, ke Besikama, Senin (23/3/2015), mengatakan, pada Minggu (22/3/2015), Frida bersama adik kandungnya, Ita Bano (16), dan sepupunya, Novi, sedang mencari kepiting di tebing Sungai Weliman.
Tiba-tiba, jelas Yustinus, Novi berteriak kepada korban untuk menjauh dari tebing karena ada buaya yang sedang mengambil ancang-ancang menerkam korban.
Namun, lanjut Yustinus, belum selesai Novi berteriak, buaya sudah menerkam Frida dan menenggelamkannya ke dasar air Sungai Weliman. Ketika kawan-kawan lainnya datang untuk menyelamatkan Frida, air sudah tenang kembali dan buaya tidak muncul lagi di permukaan.
"Rekan-rekan Frida mencari menyusuri Sungai Weliman hingga pukul 23.00 Wita. Mereka baru berhasil menemukan bagian usus Frida. Keesokan harinya Senin (23/3/2015), sekitar pukul 06.00 Wita, pencarian dilanjutkan dan warga menemukan paha kanan Frida. Bagian tubuh itu sudah diamankan di rumah Frida di Dusun Naibuti, Desa Raimataus," jelas Yustinus.