Bupati Semarang Ceritakan Keampuhan Batu Akiknya
Selalu ada cerita di balik batu akik. Salah satunya datang dari orang nomor satu di Kabupaten Semarang, Mundjirin.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Selalu ada cerita di balik batu akik. Salah satunya datang dari orang nomor satu di Kabupaten Semarang, Mundjirin.
Saat sejumlah awak media mewancarainya di ruang kerja Bupati Semarang di Jalan Diponegoro Nomor 14 Ungaran, Rabu (8/4/2015) siang, Bupati yang juga seorang dokter spesialis kandungan tersebut tampak memakai batu akik warna hijau di jemari manis tangannya.
"Wah, baru ya pak?" tanya salah seorang wartawan.
"Enggak juga, ini bahkan saya punya sebelum ada demam akik. Tapi akik ini sempat hilang dan enggak sengaja baru ketemu lagi," ujar Mundjirin.
Dia kemudian menceritakan bahwa batu akik tersebut sempat hilang saat dirinya akan terbang ke Malaysia dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Beberapa bulan setelahnya, secara tak sengaja cincin akik tersebut ditemukan di dalam salah satu tas miliknya.
Ditanya nama atau jenis apa dan harganya berapa batu akik yang dipakainya itu, Bupati mengaku tidak tahu lantaran akik tersebut pemberian seorang kiai di Getasan.
"Saya tidak tahu jenisnya, ini pemberian KH Supar Zaenuddin (pimpinan Padepokan Mutiara Sakti Jurug, Wates, Getasan)," jelasnya.
Mundjirin yang baru saja pulang dari lawatannya ke Tiongkok itu lantas menceritakan tentang keampuhan cincin akik yang dipakainya. Dengan mimik serius dia mengatakan, jika memakai akik ini maka sekali tepuk maka lima nyawa akan melayang.
Mendengar hal itu, sejumlah wartawan dan ajudan yang ada di ruang itu hanya diam tertegun. Belum sempat wartawan melontarkan pertanyaan, Bupati langsung menimpali.
"Tapi nyawa nyamuk, lho," kata Bupati sembari kedua memeragakan menepuk kedua tangannya seolah tengah menepuk nyamuk. Maka gerrrrr....tertawalah semua orang yang ada di ruangan bupati.
Selepas basa-basi tentang batu akik tersebut, Bupati Mundjirin melanjutkan ceritanya tentang hasil kunjungannya ke Tiongkok beberapa hari lalu. Kunjungan Mundjirin bersama dengan bupati Boyolali ke Tiongkok dalam rangka menarik calon investor dari negeri tirai bambu tersebut.(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)