Kampung ini Jadi Langganan Peluru Nyasar
Kasus peluru nyasar di Kelurahan Istiqlal atau yang lebih dikenal dengan nama Kampung Arab sering terjadi.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MANADO - Inawati Hasan (43) terpaksa dilarikan ke RSUP Kandou Manado, Jumat (15/5/2015) lalu.
Lengan tangan kirinya mengalami luka serius usai terkena peluru nyasar. Saat itu, si ibu rumah tangga ini sedang pulas dalam tidur di kamar rumahanya di Kelurahan Istiqlal Lingkungan I, Kecamatan Wenang, Manado.
Adik korban yakni Rusni Hasan (37), menurutnya peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.
Saat itu korban sedang tidur bersama suaminya, Husen Papudu (46) di kamar depan. Korban mendadak kesakitan karena ada benda tajam yang menyerempetnya.
"Saat itu juga kakak saya langsung membangunkan suaminya yang sedang tidur," ujar Rusni Hasan.Rusni kemudian dibangunkan kakak iparnya dan mengabarkan bahwa Inawati mengalami luka karena terkena benda yang jatuh dari plafon rumah.
"Sekitar jam 5 Subuh saya dibangunkan oleh suami kakak saya yang bilang kakak saya kesakitan terkena benda yang jatuh dari plafon kamar," katanya.
"Dari pihak kami akan uji balistik dulu, mengingat posisi peluru yang mendekati kemiringan 90 derajat dari seng ke lantai," ungkapnya.
Sudah Tiga Kali
Kapolsek Wenang, Kompol Adi Saptian Sudirna, Sabtu (16/5/2015) mengatakan, kasus peluru nyasar di Kelurahan Istiqlal atau yang lebih dikenal dengan nama Kampung Arab sering terjadi.
"Tiga tahun lalu, rumah tetangga korban yang hanya berjarak dari dua rumah, juga terkena peluru nyasar. Tidak ada korban karena peluru hanya mengenai tembok," jelas Kapolsek Wenang.
Dijelaskan dia lebih lanjut, tahun itu juga di kelurahan yang sama, seorang warga, Saha Mohammad terkena peluru nyasar di bagian paha.
Saat itu korban sedang berada di dalam rumahnya yang terletak di belakang SD Inpres 34 Manado. (Tribun Manado/Ferdinand)