Beras Plastik yang Hebohkan Indonesia Ternyata Dibuat dari Ketela dan Damar Sintetis
Beras plastik yang juga heboh di pasar Tiongkok dilaporkan International Business Times telah menyebar di sejumlah negara di Asia seperti India,
Editor: Sugiyarto
Laporan Tribun Jateng, Vania Putri
TRIBUNNEWS.COM- Beras plastik yang juga heboh di pasar Tiongkok dilaporkan International Business Times telah menyebar di sejumlah negara di Asia seperti India, Indonesia dan Vietnam.
Namun, beras yang diduga beras plastik tersebut sebenarnya tidak dibuat dari plastik, melainkan dari campuran ketela dan damar sintetis.
Beras palsu tersebut dipasarkan di Taiyuan, Shaanxi, Tiongkok. Memang secara tampilan sangat mirip dengan beras asli.
Pakar kesehatan telah memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati karena mengonsumsi beras palsu dapat berdampak sakit pencernaan yang serius.
Pihak berwenang dari berbagai negara telah berusaha untuk memadamkan kekhawatiran masyarakat yang melihat maraknya berita beras palsu ini di internet.
Pedagang beras pun diminta untuk lebih waspada terhadap kiriman beras yang datang.
"Sebagai bagian dari pengawasan rutin AVA (Agri-Food & Veterinary Authority) dunia, setiap negara yang mengimpor beras harus secara rutin dilakukan pengecekan terhadap sampel beras apakah sudah sesuai dengan standar keamanan pangan atau belum," ujar juru bicara AVA menanggapi rumor beras plastik ini yang mulai masuk Singapura
"Sejauh ini pihak AVA memang belum menerima umpan balik dari fenomena beras palsu ini," lanjutnya.
Kementerian Industri Pangan dan Agrikultur Malaysia menyangkal adanya beras palsu beredar di Malaysia.
"Kami di sini tidak mendapat laporan apapun tentang beras palsu/ beras plastik. Kalaupun sampai ada beras palsu masuk Malaysia, tentunya dijual di toko-toko kecil saja, tidak mungkin di supermarket besar," kata juru bicara Kementerian.
Lantas bagaimana cara mencegah mengonsumsi beras plastik? Menurut Oryza.com, beras palsu atau disebut beras plastik jadi mengeras setelah direbus, dan baunya seperti plastik terbakar. Menyeramkan. (tribunjateng/shanghaiist)