Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Jaminem dan Anaknya yang Terpaksa Tinggal Bersama Kambing

Dinding rumah juga terbuat dari sesek atau gedhek yang telah berlubang-lubang. Rumah dan kandang hanya disekat dengan bambu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Jaminem dan Anaknya yang Terpaksa Tinggal Bersama Kambing
surya/didik mashudi
Janda Jaminem bersama Kuat anaknya hidup serumah dengan seekor kambingnya, Senin (25/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Kehidupan janda Jaminem (40) menjadi potret kemiskinan masyarakat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Betapa tidak, janda Jaminem dalam keseharian hidup serumah dengan kambing peliharaannya.

Pantauan Surya.co.id, Senin (25/5/2015), rumah dan kandang kambing milik Jaminem itu menyatu dalam satu atap. Dinding rumah juga terbuat dari sesek atau gedhek yang telah berlubang-lubang. Rumah dan kandang hanya disekat dengan bambu.

Jaminem menjadi janda sejak 6 tahun silam setelah Kusnadi, suaminya meninggal karena sakit. Dia tinggal serumah dengan kambing peliharaannya di Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dari rumahnya saja sudah terlihat kehidupan serba minim janda Jaminem yang tinggal bersama Kuat (10) anak semata wayangnya yang masih duduk di kelas 2 SD.

Rumah mungil yang telah reyot itu sekaligus juga difungsikan sebagai kandang kambing. Dia tidur bersama anak dan kambingnya dalam posisi yang saling berdekatan dengan kandang.

Ranjang amben dari bambu yang menjadi tempat tidurnya berada di dekat kandang. Bau kotoran kambing dan nyamuk menyatu dengan kamar tidurnya.

Jaminem tinggal di rumah kecil yang memang tidak layak huni. Sejauh ini juga belum pernah mendapatkan bantuan untuk rehap renovasi rumah layak huni dari pemerintah.

Berita Rekomendasi

Kondisi yang ada di dalam rumahnya juga cukup memprihatinkan karena kamar mandinya kumuh.

Sementara dapur rumah beserta peralatannya juga tidak berbeda jauh. Hanya ada beberapa peralatan dapur yang dimiliki untuk keperluan memasak sehari-hari.
Demikian pula lampu penerangan rumah juga sangat minim.

Sehari-hari Jaminem memang tidak memiliki pekerjaan tetap. Terkadang dia diminta untuk mencuci pakaian milik tetangganya. Namun, order itu tidak datang setiap hari. Sehingga menjadi buruh serabutan biasa dikerjakan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

”Sejak suami saya meninggal enam tahun lalu, saya merawat anak saya sendiri. Walau tidak cukup, saya tetap merawat anak saya dengan baik,” kata Jaminem.

Masalahnya Jaminem tidak setiap hari mendapatkan pekerjaan. Termasuk menjadi pencuci baju tidak setiap hari ada yang menyuruh.

Sehingga hewan kambing yang tinggal satu atap dengannya menjadi harta bendanya yang paling berharga.

"Kalau tidak ada pekerjaan saya mencari rumput untuk makanan kambing,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas