Karyawan Migas Blok Cepu Keracunan Massal
Sekitar 60 karyawan bekerja di kontraktor Tripatra minyak dan gas (migas) Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro keracunan makananan katering.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Sekitar 60 karyawan bekerja di kontraktor Tripatra minyak dan gas (migas) Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro keracunan makananan katering.
Setelah merasa mual dan pusing, mereka sempat dirawat di klinik Tripatra, kemudian dirujuk ke beberapa rumah sakit, antara lain, RSUD Dr Sosodoro Djatikusumo, RS Bhayangkara.
Rasa mual dan pusing itu terjadi usai makan makanan katering yang dipesan pihak Tripatra.
Ke-60 karyawan itu adalah pekerja proyek engineering, procurement, and construction (EPC) - 1 Lapangan Banyuurip, Blok Cepu yang dikelola Tripatra.
Seorang karyawan yang mengalami keracunan bernama Somat (45) mengaku, rasa mual dan pusing dirasakan tidak lama setelah memakan makanan katering saat buka puasa pada Sabtu (20/6/2015).
Makanan katering itu berisi telur, nasi, dan sambal.
Rasa mual makin parah ketika pagi tiba, sekitar pukul 09.00 ia antre untuk mendapat perawatan di klinik Tripatra.
Lalu, sekitar pukul 10.30, tenaga pemasang pipa itu dirujuk ke RSUD Sosodoro Djatikusumo.
“Tadi pagi, kepala saya teras pusing dan perut mual. Ada sekitar 60 karyawan juga keracunan,” ujar Somat saat masih dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD, Minggu (21/6/2015).
Karyawan Tripatra lainnya yang juga dirawat di RSUD, Sunardi mengatakan, makanan katering itu sebenarnya diberikan untuk makan siang (Sabtu, 20/6/2015).
Ketika diberikan, ada karyawan yang makan saat itu juga, ada yang dimakan saat buka puasa.
Karyawan yang memakan makanan pada siang hari, pada malam hari, perutnya merasa mual dan kepala pusing. Sedangkan yang memakan makanan itu malam hari, mereka merasa mual dan pusing pada pagi hari.
“Kebetulan saya makan pada malam hari, ternyata pagi hari perut saya mual,” katanya.
Dokter RSUD yang sedang piket, Minggu (21/6/2015) siang, Adi Widjantoro mengungkapkan, ada 17 orang yang dirawat di IGD.
Para perawat dan dokter memberikan observasi terhadap keluhan mereka.
“Semua karyawan yang dibawa ke sini mengalami diare akut,” kata Adi.
Menurutnya, diare bisa disebabkan oleh insfeksi saluran pencernaan atau makanan yang kena bakteri atau sudah ada jamurnya.
Adi belum bisa memastikan, apakah karyawan yang mengalami keluhan sama itu keracunan atau tidak. Untuk memastikan itu, katanya, harus ada uji laboratorium.