Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kami Setor ke Polisi Rp 1 Juta, Ceweknya Rp 150 Ribu Per Orang

Razia gabungan yang dilakukan Sat Pol PP, polisi, dan Kodim 0402/OKI tidak berbuah hasil.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kami Setor ke Polisi Rp 1 Juta, Ceweknya Rp 150 Ribu Per Orang
Surya
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG – Razia gabungan yang dilakukan Sat Pol PP, polisi, dan Kodim 0402/OKI tidak berbuah hasil.

Lantaran, sebelum dirazia pemilik kafe hiburan malam yang menyajikan wanita penghibur sudah kabur duluan.

Sementara, siang harinya warung remang (Warem) berkedok rumah makan itu buka seperti biasa walaupun di bulan ramadhanm Kamis (25/6/2015) dini hari.

Razia yang dipimpin Kabag Ops Kompol I Ketut Suarnaya SIk mengerahkan 70 personil gabungan yang sebelumnya diapelkan di Mapolres OKI, setelah berbuka puasa.

Seusai itu, baru menyisiri lokasi hiburan malam di sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) yang sudah tertutup dan tidak ada satu orang pun disana.

Jelas, razia yang sudah direncanakan sejak siang itu sudah tampak sia-sia belaka, karena bocor.

Pantauan, aparat gabungan tersebut di bagi dua tim, satu tim menggelar razia warung remang-remang di kawasan hutan tutupan, hotel dan penginapan di wilayah Lempuing Jaya dan Lempuing, sementara satu tim lagi merazia warem di Pedamaran Desa Suka Pulih dan Teluk Gelam, selanjutnya petugas di bagi tiga tim untuk merazia seluruh hotel dan penginapan di wilayah kota Kayuagung tetapi hasilnya tetap nihil.

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya warem dan hotel dirazia, tempat mesum berkedok panti pijat  juga dirazia oleh Sat Pol PP.

Disini, mengaku tempat kerjanya menyetorkan uang rutin setiap bulan kepada oknum polisi sebesar Rp 500 ribu.

“Ya disini tempat panti pijet saja pak, kami juga nyetor Rp 500 ribu perbulan,” kata Yani pemilik tempat.

Bocornya razia tersebut disebabkan, setiap pemilik hiburan malam atau kafe penyedia wanita malam wajib menyetor uang keamanan.

“Kami nyetor Rp 1 juta untuk satu pintu dan untuk wanitanya Rp 150 ribu per orang,” kata Ririn wanita malam yang berhasil diamankan yang mengaku buka warung makan di Desa Sukapulih.


Saat ditangkap dirinya sedang tidur bersama Dipo pemilik warung.

Saat polisi gabungan datang seluruh warem mendadak tutup, polisi hanya mengamankan dua orang wanita yang diduga wanita pengibur dan satu orang pria di salah satu warem di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Sukapulih.

“Saat kami datang ternyata semuanya sudah tutup, beberapa penginapan di Lempuing juga kami geledah, ternyata tidak menemukan satupun pasangan mesum, padahal laporan yang kami terima penginapan masih menerima pasangan mesum meski bulan ramadhan,” kata Kasat Pol PP OKI Alex Sander Batomi.

Menurut Alex, saat petugas merazia hotel dan penginapan ada kamar yang kipasnya masih hidup, dan bau pafumnya masih ada, tetapi penghuninya sudah kabur lebih dulu.

“Diduga razia ini sudah bocor lebih dulu,sebelumnya warem ini masih yang beroperasi, saat kami datang semunya sudah terkunci, bahkan tidak ada penghuninya, sepertinya mereka sudah lebih dulu bersembunyi ditempat aman,” terangnya.

Meski hasil razia ini nihil, pihaknya tidak akan berhenti disini saja, beberapa hari kedepan selama bulan ramadhan ini pihaknya akan kembali menggelar razia.

“Untuk sekarang ini kita nihil karena diduga bocor, tetapi untuk operasi selanjutnya kita tidak boleh lengah, razia akan kita kembali lakukan selama bulan ramadhan, ini demi ke khusukan umat muslim di OKI dalam rangka melaksanakan ibadah puasa,” ujarnya.

Kapolres AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kabag OPS Kompol I Ketut Suarnaya SIk mengatakan, razia ini digelar dalam rangka cipta kondisi selama bulan ramdhan dan menjelang hari raya Idul fitri.

“Target kita warung remang-remang, karena tempat tersebut diduga sebagai peredaran narkoba, tempat para pelaku kejahatan untuk berfoya-foya menghabiskan uang hasil kejahatanya, tetapi sayangnya operasi ini sudah ada yang membocorkan lebih dulu,” ujar Ketut.

Menurut Ketut, pihaknya tidak akan segan-segan menindak personil yang terbukti membocorkan operasi yang digelar mulai pukul 21.00- 02.00 dini hari itu.

“Kalau nanti terbukti memang ada anggota kita yang membocorkan operasi ini sebelum digelar, akan diberikan sanksi disiplin, meski sekarang bocor, kedepan razia akan kita gelar lagi dalam rangka cipta kondisi di wilayah Bumi Bende Seguguk,” tandasnya. (Mat Bodok)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas