Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hajah Nur Zaini Tak Henti-hentinya Tangisi Kepergian Putri dan Dua Cucunya

Hj Nur Zaini (48) terus menangis sejak mendengar kabar kecelakaan pesawat Hercules di Medan, Selasa (30/6/2015).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Hajah Nur Zaini Tak Henti-hentinya Tangisi Kepergian Putri dan Dua Cucunya
tribunnews batam/m ikhsan
Isak tangis para keluarga korban insiden Hercules Medan asal Natuna. Mereka diberangkatkan ke Medan guna mengidentifikasi keluarga yang menjadi korban, Rabu (1/7/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG- Hj Nur Zaini (48) terus menangis sejak mendengar kabar kecelakaan pesawat Hercules di Medan, Selasa (30/6/2015).

Hingga Rabu (1/7/2015) sore, wanita tengah baya itu masih meratapi kematian putri dan kedua cucunya yang berada dalam pesawat naas tersebut.

Wanita itu duduk bersimpuh di atas lantai rumahnya, RW III/ RT 04 Nomor 14 Kelurahan Tanjung Unggat, Tanjungpinang.

Saat Tribun Batam berkunjung ke kediamannya, tampak mata Nur Zaini sembab dan raut wajahnyapun terlihat lusuh.

Dia begitu terpukul dengan kematian putri dan kedua cucu kesayangannya tersebut.

Putrinya bernama Intan Arisanti binti Mohammad Syafar Mun (41). Sedangkan kedua cucunya adalah Syahrul Mufid bin Indra Putra (12) dan Nasya Syifa Shadindra binti Indra Putra (9).

Berita Rekomendasi

Sejak kemarin ibu menangis terus. Mungkin air mata sudah kering. Dia belum bisa omong. Bahkan semalam dia tak bisa bangun," ungkap seorang wanita, kerabat Nur, yang duduk di ruang tengah rumah duka.

Wanita itu duduk beberapa meter dari tempat di mana Nur duduk.

Wanita itu mengatakan bahwa awalnya Nur tidak percaya kalau putri dan kedua cucunya ada di dalam pesawat naas itu.

Sebab, sepengetahuan Nur, sesuai rencana putri dan cucunya baru akan tiba di Tanjungpinang pada Jumat (3/7/2015) nanti.

Tiba-tiba saja muncul kabar bahwa Intan dan kedua anaknya ada juga dalam pesawat itu.

Kabar ini disampaikan oleh seorang kerabat yang kebetulan membaca nama lengkap Intan.

"Kami lalu membuka televisi dan menonton. Ibu baru tidak bisa buat apa-apa dan terus menangis setelah terima pesan dari keluarga di Pekanbaru. Nah, mulai dari situ, ibu menangis terus sampai sekarang," tutur kerabat Nur itu dengan mata yang juga sembab.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas