Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lewat Video Call Bocah Rohingya Sebatang Kara Bertemu Kakaknya

Saat terdampar bersama pengungsi Rohingya lain di Aceh, Ismail (13) sebatang kara. Mukjizat datang, ia dipertemukan dengan kakaknya lewat video call.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Lewat Video Call Bocah Rohingya Sebatang Kara Bertemu Kakaknya
Dokumentasi Serambi Indonesia
Ismail (13) anak Rohingya yang terdampat di Aceh, bersama pengungsi lainnya, berbicara dengan kakak kandungnya yang tinggal di Malaysia melalui video call. Foto diambil beberapa hari lalu. 

Laporan Wartawan Serambi Indoneisa, Saiful Bahri

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Saat terdampar bersama ratusan etnis Rohingya Myanmar lainnya di perairan Aceh, Ismail (13) sebatang kara, tanpa anggota keluarga satu pun bersamanya.

Mukjizat datang, dari atas ranjang dan tangannya terpasang infus, Ismail mendengar kabar gembira dan dapat bertatap muka dengan kakaknya yang masih hidup dan saat ini bermukim di Malaysia.

Peristiwa mengharukan itu terjadi Selasa (30/6/2015) sore, saat Ismail sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara didatangi tim Channel News Asia dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Relawan ACT, Siska, menceritakan kepada Serambi Indonesia, Kamis (2/7/2015), berdasarkan informasi yang dihimpunnya, kakak Ismail yang bernama Nurjannah mengetahui adik bungsunya sudah naik kapal dari Myamnar sekitar tiga bulan lalu. Setelah itu, Nurjannah kembali mendengar banyak warga Rohingya terdampar di Aceh.

Nurjannah nekat ingin tahu apakah adiknya ada di Aceh atau tidak. Ia langsung mendatangi sebuah televisi asal Singapura cabang Malaysia, yakni Channel News Asia.

"Setelah dilacak, tim televisi tersebut akhirnya mengetahui bahwa adik Nurjannah memang berada di Aceh Utara," cerita Siska. Kru televisi itu akhirnya pada Selasa siang mendatangi Siska. Kemudian, mereka langsung dibawa ke tempat Ismail dirawat.

Berita Rekomendasi

Awalnya mereka hanya mendengar cerita jika Ismail sebelum naik kapal hanya tinggal bersama kakak tertuanya. Ibunya telah meninggal dan bapaknya tak tahu di mana. Dia hanya mengetahui ada satu kakaknya yang lain pergi ke Malaysia sekitar tiga tahun lalu. Tak bisa dipastikan apakah kakaknya masih hidup atau tidak.

“Tapi saat ditunjukkan foto kakaknya, langsung Ismail kegirangan,” kisah Siska.

Setelah itu kru televisi tersebut menfasilitasi Ismail melalui video call berbicara dengan Nurjannah selama satu jam. Setelah berbicara, terlihat rona kegirangan di wajah Ismail yang sudah sebulan ini hanya hidup sendiri di Aceh Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas