Batu Akik Berlafaz Allah dari Jogja Ini Dijual Rp25 Juta
Batu akik berlafaz Allah dipamerkan dalam acara pameran dan kontes batu akik se-Jateng dan DIY, yang diselenggarakan pada 4 hingga 8 Juli 2015
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Batu akik berlafaz Allah dipamerkan dalam acara pameran dan kontes batu akik se-Jateng dan DIY, yang diselenggarakan pada 4 hingga 8 Juli 2015 di Cafe Teratai Yogyakarta.
Sebanyak 24 stan batu akik, yang pesertanya berasal dari berbagai daerah di Jateng dan DIY terlihat membawa berbagai koleksinya pada pameran dan kontes batu akik tersebut.
Mas Lingga, begitulah salah satu pihak penyelenggara pameran ingin disebut.
Ia mengatakan, Batu Akik berlafaz Allah tersebut dipamerkan dan dibandrol dengan harga Rp25.000.000.
Batu tersebut terlihat jelas membentuk sebuah huruf arab yang bertuliskan lafaz Allah.
"Batu ini kami rahasiakan jenisnya. Untuk yang ingin membeli dan melihat, bisa langsung datang kemari. Selain bisa melihat, kami pun akan memberikan edukasi mengenai segela informasi mengenai batu ini," tutur seseorang peserta yang ingin disebut Mas Lingga.
Mas Lingga melanjutkan, acara pameran dan kontes batu akik tersebut merupakan acara yang diselenggarakan oleh komunitas Mas Gober.
Komunitas tersebut merupakan komunitas yang baru terbentuk selama tiga bulan terakhir di Yogyakarta.
Ia mengatakan, awal mula terbentuknya komunitas tersebut didasari atas keresahan yang dirasa oleh para anggota yang terdapat di dalam komunitas tersebut.
"Karena beberapa dari kami berasal dari orang-orang geologi. Selain memamerkan dan menjual batu akik, kami pun ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai segala informasi mengenai batu akik," ujar Mas Lingga.
Ia melanjutkan, batu akik bukan sekedar sebuah keindahan yang terdapat dalam batu, namun batu akik pun memiliki banyak informasi ilmiah yang harus diketahui oleh banyak orang.
"Kita pun memiliki dokter akik. Di sini kami akan memberikan berbagai informasi mengenai berbagai hal seperti dari segi ilmiah, seni maupun mistisnya. Banyak dari masyarakat belum mengetahui akan hal ini," ujar Mas Lingga lagi.
Dalam acara ini, diikuti sebanyak 24 peserta dari berbagai daerah se-Jateng dan DIY.