Pilih-pilih Calon Pemimpin Muhammadiyah
Itulah ucapan singkat, Husni Yunus, yang juga Humas Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Siapakah yang akan memimpin Muhammadiyah? Hal tersebut belum bisa ditebak.
Itulah ucapan singkat, Husni Yunus, yang juga Humas Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar.
Menurutnya, untuk saat ini belum bisa diprediksi, siapakah yang bisa memimpin jadi Ketua Umum Muhammadiyah.
Pasalnya semua kader Muhammadiyah, layak menjadi pemimpin dan itu tidak diragukan lagi.
Husni, ogah berkomentar panjang soal siapa yang layak memimpin sebagai Ketum Muhammadiyah, pasalnya ia hanya sebatas Panitia dibidang Humas Muktamar.
Didalam ajang 4 tahunan di Muhammadiyah, tercatat ada dua
perwakilan dari Sulsel yang masuk dalam ajang mencari Ketum Muhammadiyah.
Dia adalah, Arifuddin Ahmad (Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel), dan Muh Alwi Uddin (Ketua Umum Muhammadiyah Sulsel).
Sekadar diketahui, sebelum masuk ke acara inti Muktamar, panitia Muktamar melaksanakan Tanwir.
Tanwir ialah sebuah pemusyawaratan, untuk mengusul siapa calom pemimpin tetap Muktamar Muhammadiyah ke 47 tersebut.
Sabtu (1/8/2105), Ketum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, membuka perhelatan Tanwir di Auditorium Kampus Unismuh Jl Sultan Alauddin, Makassar.
Sebanyak 82 calon pimpinan Muhammadiyah yang akan diseleksi menjadi 39 dalam bentuk musyawarah.
Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan didalam sidang Tanwir ini pesertanya berasal dari utusan empat orang masing-masing dari 34 Provinsi di Indonesia yang akan bermusyawarah untuk memilih 39 orang.
Sedangkan, 39 yang terpilih, itu kembali akan diseleksi menjadi 13 calon tetap pimpinan Muhammadiyah yang akan di ajukan ke Muktamar Muhammadiyah pada 3 Agustus mendatang.
Dari 13 tersebut, akan dimusyawarahkan, siapa yang akan menjadi ketua sekertaris, serta Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Dari pantauan Tribun, diarena Muktamar, nampak 8 bilik suara untuk peserta dalam memilih siapa calon yang akan diusung menjadi calon tetap pimpinan Muhammadiyah.
Lebih lanjut dikatakan oleh Din, saat sambutannya ia sempat menyapa Ketua Muhammadiyah Sulsel Muhammad Alwi Uddin.
Bahkan saat itu, Din, menyapa Alwi dengan sapaan "Daeng".
Setelah itu, Din, mengatakan apresiasinya dan terima kasih atas bersedianya Sulsel menjadi tuan rumah Muktamat ke 47 Muhammadiyah.
"Tabe Daeng Alwi, ini adalah penghormatan, Sulsel menjadi tuan rumah yang baik," ujar Din Syamsuddin.
Setelah membuka Tanwir, Din menelusuri setiap gedung yang ada di Kampus yang akrab dengan sebutan Kampus Biru tersebut.
Setelah itu Din langsung memberikan keterangan Pers kepada media.
Dalam keterangan Persnya, Din menyebutkan Muhammadiyah hadir ditengah Bangsa ini untuk pemcerahan dan kesejahteraan ummat.
Salah satu issu strategis bermunculan untuk mensejahterakan rakyat.
Seperti yang dipaparkan Din, terkait Issu "Indonesia Krisis Air".
Menurutnya, saat ini secara umum Indonesia lagi krisis air, yang disiai lain , air menurtnya sebaga kebutuhan utama bagi setiap ummat.
Oleh karena itu, ia berharap, kepada kepengurusan baru, agar visi mencerahkan dan mensejahterakan masyarakat di negara "Pancasila" ini dilaksanakan oleh pengurus baru.
"Yaa, yang utama bagaimana krisis air bisa dicegah," Din menambahkan.
Terpisah, Humas PDAM Makassar, Muhammad Idris Tahir mengatakan untuk wilayah Makassar pihaknya tidak menyatakan bahwa ia tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
Tapi dengan kondisi seperti ini, yang dimana Kota Makassar tidak memiliki sumber air , ia hanya bergantung dengan daerah penyangga seperti Maros dan Gowa.
Selain itu, dari segi cuaca.
"Tidak enaknyaji kalau dibilang janganmi ada kemarau, kita bisa kihat bersama jika di sumber memiliki banyak air, penyaluran air ke rumah pelanggan lancar-lancar saja," kata Idris.