Kelaparan, Ratusan Ekor Kera Turun Gunung Jarah Makanan Warga
Warga di dua dusun Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur mulai resah dengan kedatangan kera ekor panjang yang menyerang lahan pertanian mereka
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Warga di dua dusun Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur mulai resah dengan kedatangan kera ekor panjang yang menyerang lahan pertanian mereka.
Warga di lereng Gunung Menoreh pun mulai memasang jaring pembatas untuk mengantisipasi serangan kera yang kelaparan ini.
Salah satu warga Dusun Malangan, Slamet (50) menjelaskan, dua dusun yang terkena serangan ratusan kera saat musim kemarau ini adalah Dusun Ngargosari dan Malangan.
Dia menjelaskan, kawanan kera ini turun gunung, karena makanan di hutan sudah habis akibat kemarau panjang saat ini.
"Hampir setiap pagi dan sore, sekawasan kera ekor panjang turun ke ladang milik warga, mereka memakan apa saja yang ada di ladang, baik buah-buahan maupun tanaman singkong dengan cara digali dengan tangan secara ramai-ramai, setelah mendapatkan singkong, sekawanan kera lari naik ke atas pohon," ujarnya, Selasa (8/9/2015).
Dia menjelaskan, serangan kera ekor panjang ini hampir dipastikan terjadi setiap musim kemarau. Tak hanya di kebun, mereka juga mencari makan di rumah warga.
Semua makanan yang dijemur tak luput dari serangan hewan primata ini.
"Bahkan mereka juga mencuri karak (nasi aking) yang dijemur di atap rumah," jelasnya.
Jarkoni, warga lainnya menjelaskan, hampir setiap hari, ratusan kera menyerang tanaman milik warga, seperti tanaman singkong, buah pepaya dan lainnya.
Untuk menghalau kawanan kera, pihaknya memasang jaring pembatas areal tanaman.
“Namun, jaring yang dipasang warga tetap tidak bisa menghalangi kera untuk mengambil dan menggali singkon di kebun. Padahal, kami sudah memasang jaring melingkar ke kebun, tapi para kera tetap mengambil tanaman singkong," keluhnya. (tribunjogja.com)