Pasca-bentrok Mamuju, Pelayanan Publik Lumpuh, Ratusan Warga Bermalam di Masjid
Ratusan warga sejak kemarin malam meninggalkan rumah dan harta benda mereka untuk bermalam di masjid karena khawatir bentrokan susulan akan pecah.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU TENGAH - Pasca-bentrokan antara warga Desa Sejati, Tobadak Delapan, dan warga Desa Saluada, Tobadak Tujuh, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa kemarin, kini ratusan warga mengungsi ke sejumlah masjid di kawasan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam bentrokan itu, satu warga tewas dan dua lainnya terluka parah.
Mereka bersengketa memperebutkan lahan di perbatasan kedua desa.
Ratusan warga sejak kemarin malam meninggalkan rumah dan harta benda mereka untuk bermalam di masjid karena khawatir bentrokan susulan akan pecah.
Hanafi, warga yang ikut mengungsikan anak-anak dan cucunya ke sebuah masjid, mengatakan, warga memilih masjid sebagai pusat pengungsian karena khawatir bentrokan berdarah bakal terulang lagi.
Hingga pagi ini, situasi di Desa Sejati masih mencekam, suasana di desa itu lumpuh, tanpa ada aktivitas warga.
Selain itu, sejumlah aparat Brimob bersenjata lengkap masih bersiaga di lokasi.
Pelayanan publik di kedua desa ini pun ikut lumpuh.
Aktivitas sejumlah sekolah berhenti sementara karena kekhawatiran yang sama.
"Karena kami trauma, makanya tak ada yang datang ke sekolah, termasuk guru," ujar Mariam, salah satu guru SD di Desa Sejati, Rabu (7/10/2015) pagi.(Junaedi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.