Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hampir Panen, Lahan Sagu di Meranti Malah Terbakar

"Itu punya saudara Willy kebunnya. Tanaman di dalam lahan ada kebun sagu yang hampir panen," tambah dia.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Hampir Panen, Lahan Sagu di Meranti Malah Terbakar
TRIBUN BATAM/LEO HALAWA
Sejumlah personel polisi dan warga gotong royong memadamkan titik api yang membakar lahan dan hutan di Dusun Trinitis, Desa Tanjungmedang, Meranti, Riau, Sabtu (10/10/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Filemon Halawa

TRIBUNNEWS.COM, MERANTI  -  Lagi, kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Kali ini terjadi di dua titik yakni di Dusun Trinitis, Desa Tanjungmedang dan di Dusun Kampung Tengah, Desa Tanjungkedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Sabtu (10/10/2015).

Lahan di Tanjungmedang yang merupakan semak belukar terbakar sekitar setengah hektar (ha).

Sementara di Tanjungkedabu yang merupakan kebun sagu milik warga terbakar sekitar 4 ha.

Beruntung, warga dan polisi setempat cepat tanggap memadamkan api sehingga api tidak menyebar luas.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad melalui Kapolsek Rangsang Iptu Syamsuheri dalam keterangannya Minggu (11/10/2015) mengatakan, dugaan sementara titik api berasal dari putung rokok warga yang secara tidak sengaja lewat dan membuang sembarangan.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, api puntung rokok pada semak belukar yang kering cepat menyambar dan mengakibatkan kebakaran.

"Kami prediksi kebakaran di Tanjungmedang sekitar setengah ha dan di Tanjungkedabu sekitar 4 ha. Warga bersama kami sudah berusaha memadamkan. Jika tidak, bisa merambas apinya ke titik lain," jelas Iptu Syamsuheri kepada Tribun Batam.

Tambahnya, khusus kebakaran Tanjungmedang merupakan lahan kebun sagu milik warga bernama Willy.

"Itu punya saudara Willy kebunnya. Tanaman di dalam lahan ada kebun sagu yang hampir panen," tambah dia.

Titik api khusus di samping jalan raya berhasil dipadamkan dengan bantuan mesin robin.

Sementara di tengah lahan dan hutan, diakui Syamsuheri, pihaknya dan warga mengalami kewalahan sewaktu memadamkan.
Pasalnya, mulut selang mesin robin tidak bisa menjangkau areal yang terbakar.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjungkedabu Posma, meminta Pemda Meranti memberikan mereka mesin yang lebih kuat menyedot debit air untuk tanggap Karlahut jika sewaktu-waktu terjadi.

Mesin saat ini, masih diandalkan mesin robin. Mesin robin tidak kencang, sehingga lambat menemui titik pusat api. Sehingga proses pemadamannya lebih lambat.

"Kewalahan kami itu, kurangnya fasilitas dan jika darurat terpaksa kami pakai alat seadanya," mandat dia yang disampaikan melalui Syamsuheri. (*)

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas