Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jasmani Tewas Gantung Diri di Kandang Sapi, Marijah Tergantung di Dapur

Dua jenazah wanita yang tewas gantung diri, ditemukan dalam dua lokasi terpisah di Bantul, Selasa (13/10/2015).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jasmani Tewas Gantung Diri di Kandang Sapi, Marijah Tergantung di Dapur
Kompas.com/Junaedi
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Anas Apriyadi

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Dua jenazah wanita yang tewas gantung diri, ditemukan dalam dua lokasi terpisah di Bantul, Selasa (13/10/2015).

Satu jenazah bernama Jasmani (50) ditemukan di Kasihan, kemudian Marijah (54) ditemukan di Sedayu.

Kapolsek Kasihan, Kompol Suwandi menjelaskan jenazah Ny Jasmani ditemukan tergantung dengan selendang di kandang sapi dekat rumahnya Dusun Lemahabang, Gendeng, Bangunjiwo, Kasihan oleh anaknya, Sri Asih pada pukul 04.30 WIB.

"Sebabnya kemungkinan karena frustasi menderita penyakit, kata anaknya korban sudah cukup lama sakit asma, akhir-akhir ini sakit asam lambung, lalu sakit saluran kencing, jadi komplikasi," katanya.

Menurut Suwandi, malam hari beberapa jam sebelum ditemukan tergantung, Jasmani sudah berencana akan diantar oleh anaknya untuk berobat ke rumah sakit pada pagi harinya.

Namun sebelum sempat dibawa ke rumah sakit, korban sudah ditemukan tewas gantung diri oleh anaknya yang bermaksud mematikan lampu kandang sapi pada waktu subuh.

BERITA TERKAIT

"Anaknya pukul 01.00 pagi masih melihat ibunya tidur, Subuh sudah diketahui meninggal," ujarnya.

Suwandi menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan tim identifikasi Polres dan dokter tidak ditemukan tanda kekerasan, dan kematian korban murni karena bunuh diri, sehingga jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Di Sedayu, Panit I Reskrim Polsek Sedayu, Iptu Djais menerangkan jenazah Marijah ditemukan tergantung dengan tali tambang warna biru di dapur rumahnya Dusun Tonalan Argosari, Sedayu oleh kakaknya Murniasih pada pukul 02.30 saat akan menuju kamar mandi.

"Untuk latar belakang kita belum tahu, kemungkinan karena msalah keluarga, tidak ada sakit sebelumnya," terangnya.

Menurut Djais, korban yang sebelumnya berprofesi sebagai guru SLB di Blora selama ini hanya tinggal bersama saudarinya, sedangkan anak dan keluarga lainnya tinggal di tempat lain.

"Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada unsur kekerasan dan dipastikan meninggal bunuh diri sehingga langsung diserahkan kepada keluarga," tuturnya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas