Meski Kemarau Panjang, Sumur Ini Tak Pernah Kering
Dalam sehari, sedikitnya 20 galon air dari sumur pulai diambil Romi untuk dibawa pulang ke rumah.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Jambi, Edi Januar
TRIBUNNEWS.COM, SUNGAI PENUH - Untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau, warga Kota Sungaipenuh memanfaatkan air Sumur Pulai, yang berlokasi di RT 06 Desa Gedang.
Uniknya, meski diterpa kemarau panjang, air sumur ini tidak pernah kering.
Sumur yang berukuran 10x10 meter ini, menjadi satu diantara pilihan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih yakni untuk mandi, mencuci, serta untuk keperluan memasak.
Warga Sungaipenuh, Romi Kurnadi, mengatakan sejak air PDAM tidak mengalir kerumah, warga mulai berduyun-duyun memanfaatkan air Sumur Pulai.
Dalam sehari, sedikitnya 20 galon air dari sumur Pulai diambil Romi untuk dibawa pulang ke rumah.
Pada zaman dahulu air dari sumur pulai ini digunakan sebagai tempat pemandian dan tempat berwudhu.
Bahkan konon menurut keterangan warga setempat, Sumur Pulai juga merupakan asal-usul nama Sungaipenuh yang berarti sungai yang selalu penuh dan tidak pernah kering airnya.
“Meski saat kemarau panjang melanda, mata air ini terus mengalir dan tidak pernah kering,” tambah Amril, warga Dusun Sawahan, Desa Lawang Agung, Kecamatan Sungaipenuh.
Menurutnya, sumber mata air tersebut benar-benar menjadi berkah bagi warga sekitar.
Air yang jernih dan bening, mengalir tanpa henti dari dalam tanah.
Kedepannya, ia pun berharap agar sumber mata air tersebut bisa dikelola secara professional oleh PDAM.
“Kan potensinya jelas bagus, apa salahnya jika di kelola oleh PDAM,” tambah Amril.
Keterangan dari warga sekitar, Sumur Pulai sebenarnya pernah mengering karena ulah iseng warga, yang mencoba meminta sumbangan kepada warga yang memanfaatkan air sumur pulai dengan menggunakan celengan.
Namun sejak peristiwa itu, tidak ada lagi yang mencoba meminta sumbangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.