Ulama Besar Aceh Singkil Meninggal Dunia
Abuya dikabarkan meninggal dunia dalam usia sekitar 84-85 tahun, belum ada informasi pasti soal usianya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Serambi, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Salah seorang tokoh Ulama Kharismatik Kabupaten Aceh Singkil, Tgk H Imam Baihaqi atau yang diakrab disapa Abuya Batu Korong, berpulang ke rahmatullah, Sabtu (24/10/2015), pada pukul 20.30 WIB di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kabar berpulangnya pendiri sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam, Batu Korong, Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil ini tersiar dari pesan singkat SMS dan diumumkan pula di masjid sekitarnya.
Selain itu, informasi ini juga disampaikan salah satu muridnya, Ustaz Abdullah Sani Lc MA, melalui sambungan telepon seluler kepada Serambinews.com (Tribunnews.com network).
"Memang benar, kita sedang berduka karena tokoh ulama kharismatik yaitu Abuya Batu Korong telah meninggal tadi sekitar jam setengah sembilan malam ini," kata Ustaz Abdullah.
Almarhum Abuya Batu Korong yang cukup tersohor di tanah Sekata Sepekat ini meninggal dunia di RSUZA, setelah menjalani perawatan intensif.
Abuya dikabarkan meninggal dunia dalam usia sekitar 84-85 tahun, belum ada informasi pasti soal usianya.
Sebelum meninggal, Abuya Batu Korong ini sempat dirawat di Klinik Milala Medan, Sumatera Utara akibat sakit malaria.
Saat itu, kondisi kesehatan Abuya Baihaqi semakin menurun karena darah dan HB-nya rendah.
Selanjutnya, Abuya dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil.
Namun, karena kondisinya belum pulih, Abuya Batu Korong kembali di rujuk ke RSUZA Banda Aceh. Beliau diberangkatkan dengan menggunakan Pesawat Perintis PK-MAN sekitar lima hari lalu.
Kondisi Almarhum Abuya Batu Korong dikabarkan mulai menurun pada petang tadi. Almarhum Abuya Batu Korong merupakan salah satu ulama kharismatik yang paling disegani di tanah Syekh Abdurrauf itu.
Sebagai ulama besar, ribuan santri telah dilahirkan di Pondok Pesantren Babussalam telah menimba ilmu di sana.
Selain santri dan alumni Ponpes Babussalam yang kehilangan, sejumlah penguna jejaring sosial dan masyarakat menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya kiai kharismatik di Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam itu.
Selamat jalan wahai guru sang guru. Semoga Allah SWT akan memberikan tempat terbaik.
Kiprah, perjuangan dan bimbingan yang pernah engkau ajarkan kepada kami, semoga menjadi benteng bagi umat muslim di Kabupaten Aceh Singkil. (*)