KM Wihan Sejahtera Tenggelam, Keputusan Rambo Meloncat, Salah
"Orang-orang teriak. Saya ikut panik lalu mencari selamat. Barang-barang tidak saya pedulikan."
Editor: Robertus Rimawan
Rambo mendarat dengan posisi kaki terlebih dahulu menyentuh permukaan air.
Nahas, ternyata ada besi besar di bawah air laut.
Dari atas besi itu memang tidak terlihat oleh Rambo.
Makanya dia berani melompat.
Akibat kejadian itu, kedua kakinya mengalami dislokasi pada sendi pergelangan sehingga tidak bisa digerakkan.
Para penumpang yang lainnya memilih bergelantungan di perut kapal menggunakan tali.
Untung saja Rambo memakai pelampung sehingga tetap terapung di lautan hingga diselamatkan oleh petugas.
Ia sempat terapung tanpa bisa menggerakan kaki.
Akhirnya, Rambo segera diselamatkan tiga orang petugas.
Ia lantas ditarik naik ke perahu kecil.
Rambo sempat menunggu di tengah perairan Teluk Lamong selama dua jam bersama para petugas penyelamat.
Petugas tidak langsung membawanya ke daratan lantaran masih menunggu evakuasi korban yang lain.
Rambo berjuang keras menahan sakit di kedua kakinya.
Rambo kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Port Health Center (PHC) yang berjarak sekitar 1 km dari Pelabuhan Tanjung Perak.