Komplotan Perampok Emas di Blitar Ini Kocok Perut Pengunjung Sidang
Meski sidang itu terkait kasus perampokan emas seberat 3 kg, namun tak berlangsung menegangkan, justru ger-geran.
Editor: Sugiyarto
Untuk menjualnya, Hartono meleburnya, supaya Oni tak curiga.
Usai sidang, Andut mengaku sengaja merekrut anak-anak remaja itu, untuk mempermudah aksinya.
Sebab, mereka belum berkeluarga sehingga diajak sewaktu-waktu beraksi pasti bisa.
"Selain itu, mereka tak akan mudah dicurigai ketika menggambar calon sasarannya," paparnya.
Perampokan sendiri terjadi pada siang bolong atau pada 12 Agustus 2015 lalu. Sebulan kemudian (pada 7 September lalu), mereka tertangkap di dua tempat. Yakni, di Tulungagung dan Semarang.
Dalam aksinya, mereka bak koboi karena langsung membrondongkan tembakan ke dalam toko dan menghancurkan kaca etalase.
Namun demikian, tak ada korban jiwa karena para pelayan toko langsung tiarap.
Hanya hitungan sekitar 3 menit, mereka berhasil menggondol emas 3 kg.
Saat beraksi itu, Febri dan Risma tak ikut karena tugasnya hanya memonitor situasi.
Mereka kabur ke Tulungagung, dengan berboncengan sepeda motor. Namun di tengah jalan, tepatnya di Desa Tinggal, Kecamatan Talun, Andut mengalami kecelakaan karena sepeda motornya tersenggol truk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.