Krisis Lingkungan di Sumut akibat Eksploitasi Perusahaan Besar
Aliansi Bumi Rumah Kita menuding bahwa krisis lingkungan yang terjadi di Sumatera Utara tak terlepas dari kehadiran beberapa korporasi besar.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
![Krisis Lingkungan di Sumut akibat Eksploitasi Perusahaan Besar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aliansi-bumi-rumah-kita-saat-menggelar-aksi-damai_1_20151205_112716.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aliansi Bumi Rumah Kita menuding bahwa krisis lingkungan yang terjadi di Sumatera Utara tak terlepas dari kehadiran beberapa korporasi besar yang secara terus menerus melakukan eksploitasi terhadap bumi.
Ada puluhan korporasi yang dituding merusak lingkungan.
"Beberapa korporasi besar yang secara terus menerus melakukan eksploitasi terhadap bumi di antaranya PT Toba Pulp Lestari (TPL), PT Dairi Prima Mineral (DPM), PT Agincourt Resource," ungkap massa Aliansi Bumi Rumah Kita, Sabtu (5/12/2015).
Selain itu, perusahaan yang diduga merusak lingkungan PT Sorik Mas Mining (SMM), PT Gorga Duma Sari (GDS), PT Aquafarm, PT Gruti, PT Teluk Nauli, perkebunan sekala besar yakni Sinar Mas dan Wilmar.
Dalam aksi damai yang digelar di bundaran Majestyk Medan Jl Gatot Subroto, massa mendesak pemerintah Indonesia melakukan beberapa hal.
"Pertama, kita meminta pemerintah melakukan implementasi secara konsekuen Inpres No 8 tahun 2015 tentang penundaan pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut di Indonesia. Kemudian, meminta pemerintah menunjau ulang semua izin perusahaan yang berada di kawasan hutan, baik itu izin perkebunan, HPH, HTI, dan pertambangan," kata massa.
Adapun yang tergabung dalam Aliansi Bumi Rumah Kita di antaranya, JPIC Kapusin Medan, Caritas PSE KAM, KMK St Ignatius de Loya UNIKA, BAKUMSU, HaRI, PDPK, Petrasa, YBAI, DKD, Rumah Jangga, Pemuda GKPPD, PUSBAKUM, UEM, TEMPLOK, KMK Nomensen, PMKRI, KMK St Albertus Magnus.
Mahatala Nomensen, WALHI Sumut, REPALA, YAPEKAT, KDAS, KSPPM, Bitra, KPHSU, ELSAKA, Fitra Sumut, YEL, Jendela Toba, Jalin d Toba, LBH Medan, Yayasan Kalihid, Yayasan Pekat, BPRPI, Pusaka Indonesia, Teplok, Samudra, Repala Indonesia, Genetika UISU, PKPA, FPK, LPM Suluh, Yayasan Gemma, LAPDK, dan DNSU.
Usai melakukan orasinya, aliansi dari berbagai aktivis lingkungan dan kemanusiaan ini rencananya bergerak ke Lapangan Merdeka Medan. Di sana, massa berencana akan melakukan teaterikal.(ray/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.