"Tapi sudah operasi dua tahun ini, 12 unit sepeda saya ini belum ada yang macet atau rusak total," ujar pria berkumis yang semula bisnis sewa speed boat di Telaga Pasir, Sarangan.

Modal awal, kata Sumarno, sekitar Rp 70 juta, dan BEP (Break Even Point) atau kembali modal, kalau seluruh unit yang dimiliki sehat, sekitar satu setengah bulan.

Pendapatan setiap bulan dipotong servis sepeda dan biaya angkut sepeda dari rumah dan listrik untuk charger (isi battery).

"Amin, kalau modal sudah kembali. Ini modal kembali lebih cepat dibandingkan menyewakan speed boat (perahu mesin). Juga modal awal kalau perahu juga lebih gede bisa di atas Rp 100 juta," ujar Sumarno.

Dari hasil rental sepeda elektrik ini Sumarno bisa hidup berkecukupan, punya rumah mewah, mobil dan bahkan penginapan.

Karena ramainya usaha yang awalnya hanya seorang itu, kini di kawasan wisata Sarangan sudah ada empat rental sepeda elektrik.

Namun dengan ketelatenan dan perawatan, usaha yang ditekuni Sumarno ini masih tetap ramai dan setiap hari masih bisa kantongi uang lebih dari Rp 2 juta.

"Sekarang banyak yang menyewakan, tapi alhamdulillah, saya masih diberi rezeki. Yang penting sepeda penampilan apik dan bersih, mesin lancar, pasti penyewa suka," kata Sumarno.